Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dari
tindak agronomi dan sifat kimia tanah, serta sifatyang dominan berpengaruh
terhadap produktivitasdan minyak atsiribunga melati di Kabupaten Banjar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode surveidan observasi.
Metode survei meliputi penentuan lokasi pengambilan sampel dan wawancara
dengan petani melati. Desa yang dipilih ditentukan melalui metode purposive
samplingyaitu dengan sengaja memilih desa yang dominan membudidayakan
tanaman melati, yaitu Desa Labuan Tabu, DesaJingah Habang Ilir dan Desa
Pandak Daun. Setiap desa sampling diambil sebanyak 10 responden sebagai
sampel, jadi jumlah sampel yang diperlukan adalah sebanyak 30 responden.
Hasil penelitian menunjukkan tindak agronomi dan sifat kimia tanah
secara simultan berpengaruh nyata terhadap hasil tanaman melati. Pemberian
nitrogen, kalium,dan frekuensi pemangkasan masing-masing berpengaruh nyata
terhadap hasil tanaman melati. Tindak agronomi yang dominan adalah pemberian
nitrogen, frekuensi pemangkasan, dan kalium dengan besar sumbangan terhadap
hasil tanaman melati masing-masing sebesar 46,51 %; 17,72%; dan 17,14%.
Pengaruh tak langsung pemberian pupuk nitrogen yang disalurkan melalui
frekuensi pemangkasan memberikan sumbangan sebesar 18,19% lebih tinggi dari
pengaruh langsung frekuensi pemangkasan. Pengaruh tak langsung pemberian
pupuk kalium melalui frekuensi pemangkasan memberikan sumbangan sebesar
16,33% terhadap produktivitas tanaman melati. Pemberian pupuk N dan frekuensi
pemangkasan menunjukkan hubungan sangat nyata linier positif terhadap
produktivitas dengan persamaan regresi masing-masing 5.173 + 0.01526 N dan –
0.194 + 3.587 Fpks.


Kata kunci : Melati, tindak agronomi, tanah, Banjar