DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN AKTIVITAS DAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DALAM MEMBUAT GARIS SESUAI POLA MELALUI MODEL COKLAT DI TK ABA 1 PAGATAN
PENGARANG:NURILAH RAMADINA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-08-13


ABSTRAK

 

Ramadina Nurilah. 2021. Mengembangkan Aktivitas dan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A Dalam Membuat Garis Sesuai Pola Melalui Model Coklat Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Pagatan. Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Celia Cinantya, S.Kom., M.Pd.

Kata Kunci: Direct Instruction, menarik garis, mencocok pola.

            Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan kemampuan motorik halus anak, hal ini disebabkan karena anak kurang terstimulasi dengan pembelajaran yang monoton dan rendahnya aktivitas belajar anak. Upaya pemecahan masalah ini yaitu dengan menggunakan model COKLAT (direCt instructiOn dengan kegiatan mencocoK poLa mediA kerTas gambar). Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas anak, dan menganalisis hasil perkembangan anak.

            Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan selama 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Subjek penelitian adalah kelompok A TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Pagatan sebanyak 6 anak. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil perkembangan. Sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif dan cross table dan interpretasi menggunakan presentase dan kriteria. Indikator keberhasilan yaitu pada aktivitas guru memperoleh nilai skor  dengan kriteria sangat aktif, aktivitas belajar anak mencapai skor ≥12 secara individu dan secara klasikal ≥76% terlaksana dengan kriteria sangat aktif serta hasil perkembangan anak secara individu tercapai interpretasi berkembang sesuai harapan (BSH) dengan perolehan ««« dan secara klasikal  atau memperoleh «««« terlaksana dengan interpretasi berkembang sangat baik (BSB).

            Hasil temuan menunjukkan aktivitas guru meningkat dari pertemuan 1 dengan kriteria “baik” mencapai kriteria “sangat baik” pada pertemuan 4. Aktivitas klasikal anak pada awal pertemuan 0% dengan kriteria “kurang aktif” menjadi 100% dengan kriteria “sangat aktif” pada pertemuan 4. Dan hasil perkembangan anak secara klasikal pada awal pertemuan 0% atau « dengan interprestasi BB (belum berkembang) mengalami perkembangan hingga 100% atau «««« dengan interprestasi BSB (berkembang sangat baik) pada pertemuan IV.

 

   Disimpulkan model COKLAT berhasil memperbaiki kualitas guru, meningkatkan aktivitas anak, dan hasil perkembangan yang optimal. Disarankan penggunaan model COKLAT sebagai referensi pembelajaran efektif guna mewujudkan hasil perkembangan aspek motorik halus lebih baik. 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI