Pada industri pertambangan, khususnya perusahaan CV Bunda Kandung merupakan salah satu perusahaan tambang yang menerapkan metode tambang terbuka. Metode tambang terbuka ini sangat dipengaruhi terhadap tingginya curah hujan karena dapat menyebabkan terhambatnya kegiatan operasional pada suatu penambangan. Kegiatan operasional penambangan dikatakan terganggu, apabila tingginya curah hujan tidak berbanding lurus dengan kapasitas sump dan pemompaan yang mengakibatkan front penambangan menjadi tergenang atau banjir. Maka oleh karena itu, perlu dilakukan analisis mendalam terhadap curah hujan rencana, intensitas hujan, air debit limpasan,  kapasitas pada pompa, debit pemompaan serta kapasitas daya tampung sump. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi literatur dan observasi lapangan. Adapun analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Metode Gumbel untuk menghitung curah hujan rencana, Metode Mononobe digunakan untuk analisis intensitas hujan, Metode Rasional USSCS 1973 digunakan dalam perhitungan debit limpasan, head pompa menggunakan asas Persamaan Bernouli dan perhitungan volume sump menggunakan rumus volume bidang ruang. Analisis curah hujan di Pit Teratai CV Bunda Kandung memiliki curah hujan bulanan maksimum 340,06 mm/hari, lama hujan 2,3256 jam/hari , curah hujan rencana 20,43765  mm/hari dan intensitas hujan sebesar 3,429968 mm/jam. Pit Teratai memiliki luas catchment area sebesar 15,183281 Ha dan perhitungan  debit air limpasan sebesar 13,0299 m³/s. Pompa yang digunakan Pit Teratai menggunakan pompa Sykes HH150 dengan debit aktual 206,934 m³/jam head pompa 43,2952 m. Perencanaan dimensi sump di Pit Teratai pada CV Bunda Kandung memiliki volume 161.592 m³.