Beras merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Beras siam Mutiara merupakan 

varietas unggul lokal Kalimantan Selatan yang banyak diminati oleh masyarakat Banjar. Persediaan 

beras untuk mencukupi kebutuhan tidak lepas dari stok beras digudang penyimpanan. Penyimpanan 

beras yang lama kerap kali menimbulkan masalah salah satunya kehadiran Sitophilus oryzae L. 

Kehadiran hama tersebut harus dikendalikan agar tidak merusak baik dari segi kualitas maupun 

kuantitas. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu menggunakan pestisida nabati dengan tujuan hama 

tersebut dapat dikendalikan namun tidak berdampak pada manusia yang mengkonsumsinya. Penelitian 

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk daun serai dan daun mengkudu yang efektif 

terhadap mortalitas, kecepatan dan kehilangan bobot pada beras siam Mutiara. Penelitian ini 

dilaksanakan pada bulan Maret 2021 – April 2021 di Laboratorium Terpadu Jurusan Agroekoteknologi 

Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan 

Acak Lengkap (RAL) 1 Faktor dengan perlakuan D0 (kontol/tanpa aplikasi), D1 (15 g serbuk daun 

serai), D2 (15 g serbuk daun mengkudu), D3 (7,5 g serbuk daun serai ; 7,5 g serbuk daun mengkudu), 

D4 (10 g serbuk daun serai ; 5 g serbuk daun mengkudu) dan D5 (5 g serbuk daun serai ; 10 g serbuk 

daun mengkudu). Perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk daun serai dan daun mengkudu mampu 

mengendalikan serta menekan kehilangan bobot beras siam Mutiara. Perlakuan yang efektif dalam 

mengendalikan hama kutu beras adalah D2 dengan persentase mortalitas 46,3 %, kecepatan kematian 

0,4 ekor/hari dan mampu menekan kehilangan bobot beras sebesar 0,2 g.