“KAJIAN STRUKTUR POPULASI BEKANTAN (Nasalis larvatus Wurmb)

di KAWASAN MANGROVE DESA BERINGIN KENCANA KECAMATAN TABUNGANEN SEBAGAI BAHAN AJAR KONSEP ANIMALIA BERBENTUK BOOKLET”  (Oleh Ghina Hafizah; Pembimbing: Mahrudin, Riya Irianti; 2021;129)

ABSTRAK

Bekantan (Nasalis larvatus Wurmb) merupakan salah satu hewan lokal  yang menghuni berbagai kawasan habitat di daerah Kalimantan, dan merupakan hewan yang dilindungi, selain itu juga Bekantan dijadikan sebagai maskot dan  berpotensi sebagai sumber belajar, salah satu wilayah yang dapat ditemukannya populasi bekantan adalah kawasan mangrove di desa Beringin Kencana. Pada Silabus Kurikulum 2013 Revisi menuntut adanya pembelajaran kontekstual, sehingga peserta didik dikenalkan langsung dengan objek. Pengembangan bahan ajar berbasis potensi  lokal sangat baik untuk memperkaya pengetahuan mengenai lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur populasi Bekantan (Nasalis larvatus Wurmb) dan validitas serta kesesuaian sumber belajar booklet sebagai bahan pengayaan konsep animalia terkhusus subkonsep vertebrata di SMA. Metode yang digunakan  adalah metode deskriptif teknik jelajah dan penelitian pengembangan 4D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi Bekantan di Desa Beringin Kencana cukup banyak dan terdiri atas beberapa kelompokdewasa, muda, dan anakan. Hasil penelitian deskriptif didapatkan struktur populasi Bekantan dewasa 3,44ind/Ha, muda 1,90ind/Ha, dan anakan 2,13ind/Ha. Validitas dan kesesuaian booklet konsep animalia dilihat berdasarkan beberapa uji. Hasil uji yang didapat yaitu booklet sangat valid (90%), sangat sesuai (4,36), dan keterbacaan sangat baik (85,4%), berarti booklet diminati dan disenangi peserta didik.