RINGKASAN

Timor Prasetia Wijaya. 2021. Pengaruh Latihan Pliometrik Split Jump dan Single Leg Speed Hop Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kecepatan Tendangan Sabit Pesilat Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate Kota Banjarbaru. Pembimbing: Dr. Tri Irianto, M.Kes.; Dr. Herita Warni, M.Pd.

Pencak silat adalah olahraga beladiri tradisional  yang merupakan budaya asli Indonesia. Perkembangan olahraga pencak silat di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat, hal ini terlihat dari maraknya event-event pertandingan  yang sering diselenggarakan dalam tingkat  Regional, Nasional, dan Internasional. Jenis latihan yang dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai tungkai dan kecepatan tendangan yaitu dengan latihan pliometrik. Metode latihan split jump terbukti dapat meningkatkan kecepatan tendangan sabit namun belum teridentifikasi apakah latihan itu juga dapat meningkatkan power otot tungkai.  Dan bentuk latihan single leg speed hop merupakan salah satu pilihan dari latihan pliometrik. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui ada pengaruh latihan split jump terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pesilat Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate Kota Banjarbaru, (2) untuk mengetahui ada pengaruh latihan split jump terhadap kecepatan tendangan sabit pesilat Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate Banjarbaru, (3) untuk mengetahui ada pengaruh latihan single leg speed hop terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pesilat Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate Banjarbaru, (4) untuk mengetahui ada pengaruh latihan single leg speed hop terhadap kecepatan tendangan sabit pesilat Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate Banjarbaru dan (5) untuk mengetahui ada perbedaan pengaruh latihan split jump dan single leg speed hop terhadap peningkatan Daya Ledak otot tungkai dan kecepatan tendangan sabit pesilat Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate Banjarbaru.

Berdasarkan hasil yang diperoleh adalah (1) Pemberian latihan pliometrik split jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap daya ledak otot tungkai terhadap pesilat perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate Kota Banjarbaru yaitu dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,046, (2) Pemberian latihan pliometrik split jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan tendangan sabit tungkai terhadap pesilat perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate Banjarbaru yaitu dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,000, (3) Pemberian latihan pliometrik single leg speed hop memberikan pengaruh yang signifikan terhadap daya ledak otot tungkai terhadap pesilat perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate Kota Banjarbaru yaitu dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,021, (4) Pemberian latihan pliometrik single leg speed hop memberikan pengaruh yang signifikan terhadap daya ledak otot tungkai terhadap pesilat perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate Banjarbaru yaitu dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,000, dan (5) Metode latihan single leg speed hop lebih baik dilakukan terhadap daya ledak otot tungkai dan kecepatan tendangan sabit pada kegiatan latihan pencak silat.