Lestari, Ayu. 2021. Meningkatkan Aktivitas Belajar Menggunakan Model Pembelajaran King Square Pada Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing Dr. Noorhapizah, ST., M.Pd

Kata Kunci : Aktivitas Belajar, IPA, Tenda, Inkuiri Terbimbing, Talking Stick, Word Square.

Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya aktivitas belajar siswa. Ini disebabkan karena proses pembelajaran kurang berpikir kritis dan bersikap ilmiah, kurang keaktifan, kefokusan dan minat siswa serta pembelajaran berjalan satu arah. Untuk mengatasi permasalahan dengan model pembelajaran King Square kombinasi model Inkuiri Terbimbing, Talking Stick dan Word Square. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas guru dan siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa.

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah kelas V SDN Anjir Pasar Kota 2 Barito Kuala tahun pelajaran 2020/2021 berjumlah 8 orang. Jenis data adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari obervasi aktivitas guru dan siswa. Data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran tes tertulis secara individu. Analisis data dihitung berdasarkan skala persentase dan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan.

Hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan aktivitas guru pertemuan 1 sampai 4 meningkat dari 29 hingga 35 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan 1 sampai 4 meningkat dari 50% hingga 100% dengan kriteria sangat aktif. Sehingga mempengaruhi meningkatnya hasil belajar siswa aspek kognitif pertemuan 1 sampai 4 dari 62,5% hingga 100%, aspek afektif pertemuan 1 sampai 4 dari 62,5% hingga 100% dan aspek psikomotorik dari pertemuan 1 sampai 4 dari 50% hingga 100%.

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan menggunakan model pembelajaran King Square pada kelas V SDN Anjir Pasar Kota 2 meningkat dan hipotesis dapat diterima. Disarankan bagi guru sebagai pertimbangan dalam mengembangkan inovasi pembelajaran, siswa dapat memperbaiki gaya belajar, kepala sekolah sebagai masukan pembinaan guru dan peneliti selanjutnya untuk bahan referensi.