DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KEMAMPUAN PSEUDOMONAS KELOMPOK FLUORESCENS DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN TERHADAP INFEKSI VIRUS KERITING KUNING SERTA MEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI BESAR
PENGARANG:MURSIANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-08-26


 

RINGKASAN

 

 

 

Mursiana.2021. Kemampuan Pseudomonas Kelompok Fluorescens dalam Meningkatkan Ketahanan terhadap InfeksiVirus Keriting Kuning serta Memacu PertumbuhanTanaman Cabai Besar. Pembimbing : Dr. Ir. Noor Aidawati, M.Si. dan Dr. Dewi Erika Adriani, S.P.,M.P.,Ph.D.

 

 

 

 

 

Banjarbaru. Penyakit keriting kuning pada tanaman cabai disebabkan oleh virus dari kelompok Begomovirus.  Penyakit tersebut menyerang berbagai fase perkembangan tanaman cabai dan sangat merugikan bahkan berdampak pada kehilangan panen. Penyakit keriting kuning di lapang disebarkan oleh serangga vektor yaitu Bemisia tabaci.  Pengendalian yang selama ini dilakukan lebih ditekankan kepada serangga vektor menggunakan insektisida.  Pengendalian dengan insektisida mempunyai dampak negatif.  Pada saat ini pengendalian secara hayati menggunakan mikroorganisme yang bersifat penginduksi ketahanan tanaman dan pemacu pertumbuhan tanaman sudah mulai digunakan untuk mengendalikan infeksi virus pada tanaman.  Salah satu mikroorganisme yang sering digunakan adalah bakteri Pseudomonas kelompok fluorescens.  Tujuan penelitian ini adalah :1). Menganalisis kemampuan beberapa Pseudomonas kelompok fluorescens dalam menginduksi ketahanan tanaman cabai terhadap infeksi virus keriting kuning. 2). Menganalisis kemampuan beberapa Pseudomonas kelompok fluorescens dalam memacu pertumbuhan tanaman cabai.

 

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, dan di areal pertanaman cabai yang endemik penyakit keriting kuning cabai di daerah Landasan Ulin Banjarbaru sejak bulan Agustus 2019 sampai November 2019. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 (empat) taraf perlakuan yaitu kontrol (Tanaman cabai yang tidak diberi perlakuan), SKM1 (Tanaman cabai yang diberi perlakuan Pseudomonas kelompok fluorescens SKM1), MP1 (Tanaman cabai yang diberi perlakuan Pseudomonas kelompok fluorescens MP1), dan MM2 (Tanaman cabai yang diberi perlakuan Pseudomonas kelompok fluorescens MM2). Perlakuan bakteri dilakukan dengan menggunakan teknik perendaman benih cabai besar kedalam larutan Pseudomonas kelompok fluorescens dengan konsentrasi109 cfu/ml. Penularan virus terhadap tanaman cabai besar dilakukan secara alami di lahan epidemi penyakit keriting kuning  yang tinggi. 

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman cabai yang diberi perlakuan Pseudomonas kelompok fluorescensSKM1, MM2, dan MP1 meningkatkan ketahanan tanaman cabai terhadap infeksi virus keriting kuning dan menurunkan persentase serangan penyakit virus keriting kuning.   Tanaman cabai yang diberi perlakuan Pseudomonas kelompok fluorescens MM2 menunjukkan tinggi tanaman yang lebih baik dan jumlah cabang yang lebih banyak dibandingkan kontrol dan tanaman cabai yang diberi perlakuan Pseudomonas kelompok fluorescens SKM1 dan MP1.  Tanaman cabai yang diberi perlakukan Pseudomonas kelompok fluorescens MM2 dan MP1 berbunga lebih cepat dibandingkan kontrol dan perlakuan SKM1. 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI