Kebermaknaan pembelajaran menjadi faktor utama dalam memperbaiki kemampuan literasi sains peserta didik, tetapi kenyataannya guru sulit menghubungkan pengetahuan di kehidupan sehari-hari dengan teori yang dipelajari di kelas. Modul Elektronik South Kalimantan Foody (Molek South Kalimantan Foody) merupakan inovasi dalam mewujudkan pembelajaran yang bermakna. Penelitian berlandaskan model pengembangan 4D (Define, Design, Development, dan Dissemination) yang dimodifikasi menjadi 3D (Define, Design, dan Development) karena kurangnya waktu penelitian. Data penelitian berdasarkan hasil uji kevalidan, uji keterbacaan dan uji coba terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori tingkat kelayakan sangat valid ditinjau dari kelayakan isi senilai 91,69%, penyajian 88,5%, bahasa 89,14% dan media 85,5%. Molek South Kalimantan Foody merupakan media yang praktis dilihat dari hasil respon peserta didik, penilaian observer, uji keterbacaan (individu, dan kelompok kecil) dengan skor 4,08, 4,7, 4,7, dan 4,22 dalam kategori baik sampai sangat baik. Molek South Kalimantan Foody merupakan media yang efektif dalam melatih kemampuan literasi sains peserta didik dan minat belajar kimia dilihat dari nilai N-Gain sebesar 0,71 dengan kategori tinggi, dan respon daya tarik peserta didik sebesar 86,9% menyatakan setuju.