Latar belakang: Down syndrome adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh trisomi kromosom 21. Kelainan ini ditandai dengan serangkaian patologi kompleks dan fenotif klinis yang menyebabkan gangguan perkembangan, hambatan motorik dan karakteristik orofasial spesifik yang dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan gigi dan mulut serta kebutuhan akan perawatan. Status sosial ekonomi orang tua memengaruhi kondisi kesehatan mulut anak sebagai salah satu faktor yang berpengaruh dalam kemampuan pemeliharaan kesehatan mulut. Kesehatan mulut tidak hanya memengaruhi kondisi mulut saja,tetapi juga meliputi aspek fisiologis, psikologis,dan sosial yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Tujuan: Menganalisis hubungan status sosial ekonomi orangtua terhadap kualitas hidup terkait kesehatan mulut pada anak down syndrome di SLB Kota Banjarmasin. Metode: Menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Penelitian dilaksanakan di SLB Kota Banjarmasin dengan sampel berjumlah 30 responden. Status sosial ekonomi orang tua dan kualitas hidup terkait kesehatan mulut ditentukan menggunakan kuesioner status sosial ekonomi dan modifikasi Parent-Caregiver Perception Questionnaire (P-CPQ) yang diisi oleh orang tua anak down syndrome. Hasil: Uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara status sosial ekonomi orang tua dengan kualitas hidup terkait kesehatan mulut pada anak down syndrome di SLB Kota Banjarmasin dengan nilai signifikansi tingkat pendidikan 0,011 (p<0,05), tingkat pekerjaan 0,019 (p<0,05), dan tingkat pendapatan 0,003 (p<0,05). Nilai koefisien korelasi tingkat pendidikan 0,458, tingkat pekerjaan 0,427, dan tingkat pendapatan 0,525. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara status sosial ekonomi orang tua dengan kualitas hidup terkait kesehatan mulut pada anak down syndrome di SLB Kota Banjarmasin.

Kata kunci: down syndrome, kualitas hidup terkait kesehatan mulut, sosial ekonomi