DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisis kinerja bundaran trikora banjarbaru
PENGARANG:MUHAMMAD PADLI ANNOR -1096
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-09-10


Bundaran Trikora adalah bundaran yang terrletak di Banjarbaru merupakan pertemuan jalan antara Jl. Trikora dengan Jl. Palam dan Jl. Karang Rejo yang melayani arus yang penting. Pada bundaran dapat terjadi konflik antara kendaraan yang berbeda kepentingan maupun tujuan karna bundaran trikora merupakan bundaran penghubung jalan tembus ke kantor gubernuran dan jalan tembus ke   pelaihari ditambah dengan tingginya populasi kendaraan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas dan kinerja bundaran Trikora Banjarbaru pada kondisi eksisting dan memprediksi kapan bundaran mengalami kejenuhan dalam beberapa tahun mendatang berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, serta memberikan alternatif sebagai solusi penanganan masalah kepadatan arus lalu lintas yang terjadi pada bundaran tersebut. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data kondisi geometrik dan data arus lalu lintas selama 12 jam pada tanggal 01 April 2021. Analisis ini menggunakan metode yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997(MKJI 1997) dan perhitungan menggunakan software KAJI. Dari penelitian didapatkan jam puncak yaitu pada jam 08.00-08.10. Dengan hasil kondisi eksisting nilai derajat kejenuhan(DS) maksimum sebesar 0,421 dengan tundaan bundaran rata-rata (DR) maksimum 6,492 det/smp dengan peluang antrian maksimum (QPR%) sebesar 6,5% maka berdasarkan acuan persyaratan bagian jalinan bundaran dapat disimpulkan bundaran belum jenuh/padat. Kemudian dilakukan forecasting dan didapatkan prediksi 20 tahun simpang tidak memenuhi syarat dengan  (DS) maksimum sebesar 0,734 dengan tundaan bundaran rata-rata (DR) maksimum 10,101 det/smp dengan peluang antrian maksimum (QPR%) sebesar 23,5% maka berdasarkan acuan persyaratan bagian jalinan bundaran dapat disimpulkan bundaran  jenuh/padat.maka berdasarkan acuan persyaratan bagian jalinan bundaran dapat disimpulkan bundaran jenuh/padat. Sebagai solusi dari kepadatan arus lalu lintas pada 20 tahun mendatang dilakukan alternatif penanganan dengan melakukan perbaikan geometrik bundaran Trikora dengan mengubah lebar pendekat (W1) pada bagian jalinan Jl. Palam (Jalinan D) dan mengubah lebar pendekat 2 (W2), lebar jalinan (WW) serta panjang jalinan (Lw) pada seluruh bagian jalinan bundaran dengan tujuan untuk memaksimalkan kapasitasbundaran

 

Kata Kunci:Indeks Tingkat Pelayanan, Bundaran, Derajat Kejenuhan, Jalinan, KAJI

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI