Produktivitas alat tangkap telah menjadi hal penting bagi pengelolaan perikanan tangkap yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Di Kabupaten Hulu Sungai Utara, tepatnya di Desa Tampakang data tentang produktivitas alat penangkapan ikan masih minim, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai analisis produktivitas alat tangkap agar pengelolaan perikanan tangkap tertap berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk : mengidentifikasi keragaan alat penangkapan ikan, menganalisis komposisi dan proporsi hasil tangkapan dari alat tangkap yang dioperasikan, menganalisis sebaran ukuran hasil tangkapan dominan dari alat tangkap yang dioperasikan, menganalisis status penangkapan ikan yang dominan tertangkap, menganalisis produktifitas alat penangkapan ikan yang dioperasikan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu : identifikasi alat penangkapan ikan, komposisi hasil tangkapan, proporsi hasil tangkapan, sebaran ukuran hasil tangkapan, status penangkapan ikan, produktifitas alat penangkapan ikan Hasil penelitian menunjukan identifikasi keragaan alat penangkapan ikan ada 5 jenis alat tangkap, yaitu Lukah Kawat (Wire fish pots), Tempirai Kawat (Wire stage trap), Rengge Tetap (Set gillnet), Kalang (Pot traps), Selambau (Seine net). Komposisi hasil tangkapan rengge yang dioperasikan terdapat 12 jenis ikan. Proporsi hasil tangkapan rengge yang terbanyak adalah ikan baung (Hemibagrus nemurus) yaitu 17%. Sebaran ukurann ikan baung adalah 7-35 cm. Status panangkapan ikan baung dominan tidak layak tangkap, ikan puyau dan ikan gabus layak tangkap. Produktivitas alat tangkap rengge sebesar 1.43kg/trip.

Kata Kunci :  Alat Tangkap, Produktivitas,  Komposisi, Proporsi , Desa Tampakang