ABSTRAK

Tiara Apriliani. 2020. Meningkatkan Aktivitas, Motivasi dan Hasil Belajar Pada Muatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Menggunakan Model “ GEMA” Pada Siswa Kelas V SDN Teluk Tiram 1 Banjarmasin. Skripsi program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing I Celia Cinanta, S.Kom., M. Pd

Kata Kunci : Aktivitas, Motivasi, Hasil Belajar Pada Muatan Pembelajaran IPA

Permasalahan yang dihadapi di kelas Kelas V Sekolah Dasar Negeri Teluk Tiram 1 Banjarmasin adalah rendahnya nilai siswa dalam pembelajaran IPA yang disebabkan kemampuan daya tangkap siswa, penyampaian dalam  berdiskusi dan menyampaikan gagasan suatu permasalahan dikarenakan tidak adanya ketidakaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Aktivitas guru, aktivitas siswa, Peningkatakan motivasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran, Peningkatakan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation, eksperimen dan make a match Pada Siswa Kelas V SDN Teluk Tiram 1 Banjarmasin.

Jenis penelitian yang digunakan adalah berjenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Teluk Tiram 1 Banjarmasin yang beralamat di Jalan Ampera Rt. 22 N0. 03 Kelurahan Telawang Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin. Teknik pengumpulan data didapatkan dari lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa dan hasil evaluasi belajar pada setiap akhir pertemuan. analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non statistik atau penelitian deskriptif kualitatif yang melaporkan keadaan sebenarnya dilokasi penelitian mengenai Meningkatkan Aktivitas, Motivasi dan Hasil Belajar Pada Muatan Pelajaran IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Menggunakan Model “ GEMA” Kelas V SDN Teluk Tiram 1 Banjarmasin. Aktivitas guru dikatakan berhasil apabila mendapatkan skor ≥ 36 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang berada pada kategori “Sangat Aktif. Motivasi belajar dikategorikan berhasil apabila mencapai rentang skor > 76 dengan kriteria ketuntasan secara klasikal > 80% siswa berada pada kategori “sangat tinggi. Ketuntasan individual yang dilihat dari hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila siswa dapat mencapai nilai >70

Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I mendapat skor 18 dengan ketegori cukup.. pertemuan II mendapat skor 22 dengan ketegori Baik. pertemuan III mendapat skor 30 dengan ketegori Sangat baik dan pertemuan IV mendapat skor 32 dengan ketegoriSangat baik. Aktivitassiswa pertemuan I dengan kategori cukup aktif 45%, pertemuan II dengan kategori aktif 81%, pertemuan III dengan kategori Sangat aktif 90% dan pertemuan IV dengan kategori Sangat aktif 100%. Pada Pertemuan I indikator ketuntasan yaitu ≥70 sebanyak 2 yang tuntas. Pada Pertemuan II indikator sebanyak 2 yang tuntas. Pertemuan III 10 yang tuntas. Pertemuan IV semua tuntas.  Afektif siswa Pertemuan I yang dikategorikan sudah membudidayakan yaitu ada 4 orang (36%). Pertemuan II ada 4 orang (36%), Pertemuan III ada 11 orang (100%). Pertemuan ada 11 orang (100%). Psikomotorik pada pertemuan I yang memperoleh aspek “Baik Sekali” yaitu ada 7 orang (63%), Pertemuan II ada 10 orang (90%). Pertemuan III ada 11 orang (100%), Pertemuan IV ada 11 orang (100%)

Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi model “GEMA” dapat meningkatkan aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa. disarankan penggunaan model terseut dapat menjadi salah satu alternative dalam meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa.