Rendahnya hasil belajar siswa pada materi KPK dan FPB menjadi akibat dari masalah kesulitan siswa dalam menerima materi yang bersifat abstrak di SDN Kuripan 2 Banjarmasin. Siswa juga cenderung bermalasan mengerjakan tugas dari guru, bahkan menunggu orang tua untuk mengerjakan tugas. Oleh sebab itu, penerapan Problem Based Learning kombinasi Student Team Achievement Divisions diharapkan dapat membantu mengurangi permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas siswa serta menganalisis peningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya materi KPK dan FPB.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas, yang dilakukan sebanyak dua siklus masing-masing dua pertemuan. Penelitian dilaksanakan pada kelas 4 A SDN Kuripan 2 Banjarmasin dengan jumlah siswa 11 orang melalui media zoom. Jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa dan kuantitatif untuk hasil belajar siswa.

Hasil penelitian dalam penelitian tindakan kelas menggunakan model PBL kombinasi STAD ini adalah berhasil meningkat. Pada aktivitas guru Siklus I aktivitas guru mencapai skor 16,5 dengan kategori baik meningkat mencapai skor 19,5 dengan kategori sangat baik pada akhir Siklus II. Aktivitas Siswa pada Siklus I mencapai 49% dengan kategori cukup aktif dan meningkat menjadi 85% dengan kategori sangat aktif pada akhir Siklus II. Untuk hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada saat melaksanakan pembelajaran menggunakan model PBL kombinasi STAD baik pada ketuntasan individu maupun ketuntasan klasikal, yaitu sebesar 54,55% pada Siklus I dan meningkat menjadi 86,46% pada akhir Siklus II.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan Model Problem Based Learning Kombinasi Student Team Achievement Division Di Kelas 4 SDN Kuripan 2 Banjarmasin pada penelitian ini berhasil meningkatkan aktivitas guru dan aktivitas siswa, serta berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Disarankan kepada guru yang mengalami masalah yang sama, dapat menerapkan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning Kombinasi Student Team Achievement Division.