Pembelajaran matematika materi bangun ruang di SDN Kuin selatan 1 Banjarmasin masih dianggap sulit oleh siswa dan belum memperoleh hasil yang diharapkan. Siswa kesulitan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa dalam memecahkan masalah dimana siswa sering nelakukan kesalahan pada langkah awal sehingga langkah selanjutnya siswa mengalami kesulitan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan Team Games Tournament. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan Team Games Tournament pada siswa kelas V SDN Kuin Selatan 1 Banjarmasin.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan dengan dua kali pertemuan. Setting penelitian adalah siswa kelas V SDN Kuin Selatan 1 Banjarmasin dengan jumlah siswa 32 orang yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dan lembar tes tertulis yang dilakukan setiap akhir pertemuan untuk mencapai indikator ketuntasan minimal 80% siswa mencapai skor  ≥65.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan model Problem Based Learning dan Team Games Tournament aktivitas guru pada pertemuan I memperoleh skor 21 dengan kriteria baik meningkat pada pertemuan II menjadi 23 dengan kriteria baik. Aktivitas siswa pada pertemuan I memperoleh persentase 53% dengan kriteria cukup aktif meningkat pada pertemuan II menjadi 83% dengan kriteria sangat aktif. Hasil belajar siswa dengan ketuntasan klasikal pada pertemuan I sebesar 78,15% meningkat pada pertemuan II sebesar 81,35%.

Berdasarkan hasil penelitian di atas disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan Team Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi bangun ruang, dan disarankan kepada guru untuk menjadikan hasil penelitian sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.