Biaya operasional kendaraan merupakan salah satu indikator penentuan tarif
yang bisa digunakan sebagai dasar penentuan tarif minimal. Berdasarkan tarif
minimal ini akan dianalisis lebih lanjut sehingga bisa ditentukan layak tidaknya
pengoperasian angkutan umum penumpang. Penelitian ini dilakukan di jalan
Ahmad Yani Km 7 – 8 merupakan akses jalan dalam dan luar kota bagi masyarakat
kota Banjarmasin dan daerah Kertak Hanyar. Seringnya terjadi kemacetan di ruas
jalan tersebut akibat banyaknya arus lalu lintas terutama pada hari minggu.
Kemacetan tersebut terjadi karena badan jalan digunakan sebagai lahan parkir pada
pagi dan siang hari sehingga menyebabkan arus lalu lintas menjadi padat dan terjadi
tundaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pada ruas jalan tersebut
pada kondisi eksisting dan penambahan biaya operasional kendaraan selama 5
tahun menggunakan metode DLLAJ Bali (HDM-VOC) sehingga didapatkan angka
penambahan biaya yang terjadi pada kurun waktu tersebut.
Dari hasil penelitian ini didapatkan beberapa hasil yaitu indeks tingkat
pelayanan jalan pada ruas jalan Ahmad Yani pada pagi hari adalah D dan pada siang
hari adalah F yang mengindikasikan bahwa pada jalan tersebut terjadi kemacetan
yang parah sehingga didapatkan penambahan biaya operasional kendaraan
maksimum sebesar Rp 527.120.619 pada pukul 12.15 – 13.15.

Kata Kunci : Biaya operasional kendaraan, indeks tingkat pelayanan, DLLAJ Bali,
HDM-VOC