Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik

pada konsep kalor dan perpindahan kalor. Penelitian dilaksanakan di SMAN 7

Banjarmasin. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 dan XI

MIPA 2 dengan jumlah responden sebanyak 78 siswa. Metode penelitian yang

digunakan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian yang

digunakan yakni Four-Tier Diagnostic Test dengan memanfaatkan penggunaan

JotForm. Hasil perolehan data di interpretasikan menggunakan tabel interpretasi

dan perhitungan persentase tiap kategori. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh

persentase miskonsepsi secara keseluruhan untuk kelas XI MIPA 1 sebesar 39%,

tidak paham konsep sebesar 51%, dan paham konsep sebesar 10%, sedangkan

untuk kelas XI MIPA 2 diperoleh persentase miskonsepsi secara keseluruhan

sebesar 29%, tidak paham konsep 61%, dan paham konsep sebesar 10%. Tiap

kelompok terkategori miskonsepsi di kelas XI MIPA 1 tingkat tinggi sebesar 5%,

tingat sedang sebesar 90%, dan tingkat rendah sebesar 5%, sedangkan di kelas XI

MIPA 2 terkategori miskonsepsi tingkat tinggi sebanyak 5%, 25% tingkat sedang,

dan 70% tingkat rendah. Melalui metode wawancara dengan guru pengajar

diperoleh informasi faktor yang mempengaruhi terjadinya miskonsepsi yaitu

peralihan sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring, dan beberapa peserta

didik pasif. Berdasarkan tanggapan oleh peserta didik, penyebab kesulitan dalam

mempelajari materi kalor dan perpindahan kalor yaitu kesulitan dalam memahami

konsep materi kalor dan perpindahan kalor, kesulitan dalam menerapkan

persamaan kedalam persoalan fisika, penjelasan materi yang kurang menarik,

minimnya melakukan praktikum, kurang dalam menyisipkan pengetahuan umum

serta fakta yang menarik.

Kata Kunci : Four-Tier Diagnostic Test, JotForm, Kalor dan Perpindahan kalor,

Miskonsepsi.