Nelayan merupakan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir, nelayan sering didefenisikan sebagai orang yang melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut. Aktivitas perdagangan laut juga mempengaruhi terbentuknya tradisi merantau di kalangan orang bugis. Sebagai nelayan, penghasilan yang didapatkan tidaklah tetap, karena nelayan mengandalkan hasil alam serta kondisi alam, seperti cuaca, angin, dan keadaan bulan purnama atautidak.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang masyarakat Nelayan Bugis di Desa Hilir Muara, mendiam daerah tersebut, Bagaimana perkembangan mata pencarian Masyarakat Nelayan Bugis di Desa Hilir Muara dan bagaimana usaha Masyarakat Nelayan Bugis Desa Hilir Muara Kecamatan Pulau Laut Sigam Kabupaten Kotabaru dapat Bertahan Hingga Saat Ini.

Metode yang digunakan adalah metode sejarah melalui empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari wawancara terhadap narasumber dan pencarian dokumen-dokumen. Yang kedua data sekunder didapatkan melalui studi kepustakaan terkait penelitian.

Dari hasil penelitian untuk menangkap ikan di laut diperlukan sarana produksi berupa kapal kayu atau kapal motor serta jenis alat tangkap ikan seperti lampara. Kebanyakan nelayan menggunakan kapal motor di bandingkan kapal tanpa motor atau yang di sebut jukung atau sampan, kapal tanpa motor tenaga operasionalnya satu atau dua orang saja sesuai dengan ukurannya yang kecil pada umumnya kapal tanpa motor ini cuman beroprasi di sekitar pantai.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah perkembangan ekonomi masyarakat nelayan bugis di Desa Hilir Muara menurun karena banyaknya kelompok nelayan yang menyebabkan hasil tangkap ikan menurun dan penjualan ikan juga menurun.

           Kata kunci : Ekonomi, Keluarga, Nelayan Bugis.