Permasalahan penelitian ini adalah belum berkembangnya kemampuan kognitif dalam mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran. Hal tersebut disebabkan guru hanya menggunakan lembar kerja yang ada di dalam buku cetak dengan memberikan tugas tanpa memberikan contoh secara konkrit, kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan anak belum dilibatkan aktif secara langsung dalam pengelompokkan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran. Salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran yaitu melalui model Demonstration dan metode Pemberian Tugas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil perkembangan kognitif anak dalam mengklasifkasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran.

Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian ini dilaksanakan di RA YANABI dengan jumlah anak sebanyak 10 orang yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Cara mengumpulkan data menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara deskriptif kualitatif dalam bentuk tabel, grafik, dan interpretasi menggunakan persentase. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah aktivitas guru mencapai kriteria “sangat baik”, aktivitas anak mencapai kriteria “hampir seluruhnya anak aktif” dan hasil perkembangan anak minimal “berkembang sesuai harapan”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru berada pada kriteria “sangat baik” dengan skor 30. Aktivitas anak menunjukkan peningkatan secara klasikal mencapai 90% dengan kriteria “hampir seluruhnya anak aktif” dan pada hasil pencapaian perkembangan kognitif anak berhasil mencapai 90% dengan kriteria “berkembang sangat baik”.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa menggunakan model Demonstration dan metode Pemberian Tugas pada anak kelompok B RA YANABI Banjarmasin dalam mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran mengalami perkembangan yang optimal dan hipotesis dapat diterima. Disarankan agar model dan metode ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan aktivitas anak yang berdampak pada pengembangan hasil perkembangan anak.