Permasalahan Penelitian ini kemampuan motorik halus anak dalam menggunting belum berkembang sesuai harapan. Hal ini disebabkan anak kurang diberikan latihan dan praktek mandiri di dalam kegiatan menggunting. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru, aktivitas anak, serta hasilperkembangan aspek fisik motorik halus anak dalam kegiatan menggunting.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dan kuantitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan pada 2 kali siklus pertemuan. Subjek penelitian adalah kelompok B RA Yanabi Banjarmasin sebanyak 12 anak. Instrumen yang digunakan yaitu lembar pengamatan terkait aktivitas guru, aktivitas anak,dan hasil perkembangan. Data Kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes secara individu. Sedangkan analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas guru pada siklus I, II dan III mencapai kriteria dari Baik, Baik, dan Sangat Baik. Aktivitas anak pada siklus I, II, dan III mencapai kriteria dari Sebagian besar anak aktif, sebagian besar anak aktif, dan hampir seluruh anak aktif. Hasil perkebangan motorik halus pada siklus I, II, III mencapai kriteria BSH,BSH, dan BSB.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model demonstration dan Pemberian Tugas dapat mengembangkan aktivitas dan hasil perkembangan motorik halus anak sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan.