Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan kognitif anak 

khususnya dalam mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan. Penyebabnya 

adalah metode pembelajaran kurang tepat sehingga hanya terpusat pada guru dan 

media pembelajaran yang kurang menarik. Untuk mengatasi hal tersebut maka 

diperlukan adanya peningkatan menggunakan model POKEMON (kerjasama 

kelompok/cooperative learning, make a match, demonstration). Penelitian ini 

bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan perkembangan 

kognitif anak.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian 

Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan. Subjek 

penelitian ini adalah anak kelompok B TK Cahaya Abadi Hulu Sungai Tengah yang 

berjumlah 8 anak. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif. Data dalam 

penelitian ini diperoleh melalui hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas anak, 

serta lembar kerja anak secara berkelompok. Analisis data secara kualitatif aktivitas 

guru mencapai > 20 dengan kriteria “baik”, aktivitas anak memperoleh > 10 dengan 

kriteria “aktif”, dan hasil perkembangan kognitif anak mendapat kriteria 

berkembang sesuai harapan (BSH).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada setiap pertemuan 

terlaksana dengan sangat baik, sementara itu aktivitas anak mengalami peningkatan 

menjadi aktif dan sangat aktif, serta perkembangan kognitif juga mengalami 

peningkatan dengan kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB).

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa 

dengan menggunakan model POKEMON (kerjasama kelompok/cooperative 

learning, make a match, demonstration) hasil aktivitas guru terlaksana dengan 

sangat baik, aktivitas anak dan perkembangan kognitif anak mengalami 

peningkatan. Dengan penelitian ini pula dapat dijadikan sebagai upaya 

memperbaiki proses pembelajaran dan peningkatan kualitas pembelajaran di 

sekolah.