DIGITAL LIBRARY



JUDUL:POLA SEBARAN WILAYAH DAN HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:GIETA SONYA-911
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-10-25


Di Indonesia, prevalensi diare tertinggi terjadi pada kelompok usia 1-4 tahun sebesar 11,5% dan pada bayi sebesar 9%, sedangkan Provinsi Kalimantan Selatan menempati urutan ke-12 dengan prevalensi diare terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 8,6%. Penelitian mengenai kejadian diare dan faktor-faktor yang mempengaruhinya telah dilakukan, diantaranya dengan menggunakan pendekatan hubungan spasial. Namun, belum banyak ditemukan hasil penelitian serupa di Provinsi Kalimantan Selatan.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola sebaran wilayah dan mengidentifikasi hubungan spasial antara kualitas lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil penelitian berdasarkan uji indeks moran menunjukan bahwa sebaran kasus kejadian diare pada balita mengelompok yang berarti ada keterkaitan kasus antar wilayah. Pada model Spatial Autoregressive (SAR) diketahui variabel yang berpengaruh terhadap kasus kejadian diare pada balita di Provinsi Kalimantan Selatan adalah sarana air minum, akses jamban sehat, tempat-tempat umum, dan sanitasi total berbasis masyakarat dengan pengaruh sebesar R2 85,17%. Variabel sanitasi total berbasis masyakarat berpengaruh paling besar sehingga disarankan kepada pemerintah untuk melakukan sosialisasi berkala agar meningkatkan sanitasi total berbasis masyarakat.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI