DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KUALITAS BRIKET ARANG DARI LIMBAH ARANG KAYU ULIN (Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binned) PT. CITRA PRIMA UTAMA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU
PENGARANG:YULIAN TAUFIK
PENERBIT:FAKULTAS KEHUTANAN
TANGGAL:2018-02-26


Kebutuhan energi di Indonesia saat ini dipengaruhi oleh ketersediaan energi yang berasal dari fosil seperti batubara serta minyak bumi dan gas bumi yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable), dengan keterbatasan energi tersebut pemerintah mencari energi alternatif yang dapat diperbaharui (renewable) salah satunya berupa briket. Briket merupakan suatu bahan bakar dengan modifikasi dari arang yang dihaluskan dan diberi campuran perekat sehingga menjadikannya lebih menarik dari sisi tampilan. Bahan baku briket yang digunakan berasal dari limbah hasil ayakan arang seperti dari PT Citra Prima Utama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas briket arang dari limbah arang kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) serta mengetahui besarnya pengaruh ukuran serbuk 60-80 mesh dan 80-100 mesh dengan kadar perekat 3 %, 5 % dan 7 % terhadap kadar air , kerapatan, zat terbang, kadar abu, fixed carbon dan nilai kalor dari briket arang. Pembuatan briket arang menggunakan metode rancangan acak lengkap 3 x 2 ( 3 ulangan 2 perlakuan). Hasil pengujian diperoleh nilai terbaik kadar air terdapat pada perlakuan A?B? (Serbuk Arang 60-80 Mesh dan perekat 5 %) sebesar 2,124 %, kerapatan pada perlakuan A?B? (Serbuk Arang 60-80 Mesh dan perekat 3 %) sebesar 0,606 gr/cm³, zat terbang pada perlakuan A?B? (Serbuk Arang 60-80 Mesh dan Perekat 7 %) sebesar 27,1 %, kadar abu pada perlakuan A?B? (Serbuk Arang 60-80 Mesh dan Perekat 7 %) sebesar 43,667 %, fixed carbon pada perlakuan A?B? (Serbuk Arang 60-80 Mesh dan perekat 3 %) sebesar 9,779 % dan nilai kalor pada perlakuan A?B? (Serbuk Arang 60-80 Mesh dan Perekat 7 %) sebesar 3945 kal/gr.
Hasil uji yang memenuhi standar hanya pengujian kadar air sebesar 4,473 % dengan standar 7,57 %,. Sedangkan untuk kerapatan, zat terbang, kadar abu, fixed carbon dan nilai kalor belum memenuhi standar, hal ini di duga karena bahan baku awal yang berasal dari limbah sisa tebangan berupa akar dan tonggak yang belum diketahui kualitas dari limbah tebangan tersebut serta rendahnya hasil uji tersebut dapat dikarenakan dari proses pengempaan yang kurang maksimal.
Kata kunci : Energi, Briket, Limbah, Ulin, Kualitas.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI