DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENANGANAN PASCA PANEN BUAH PISANG MAULI (Musa Paradisiaca Sapientum) MENGGUNAKAN ASAP CAIR UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN BUAH
PENGARANG:RIMAN FAJERI
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2018-02-26


RIMAN FAJERI. Penanganan Pasca Panen Buah Pisang Mauli (Musa paradisiaca Sapientum) Menggunakan Asap Cair Untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah, dibimbing oleh Arief R.M. Akbar dan Udiantoro.
Pisang merupakan jenis buah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan makanan, karena selain dapat dimakan dalam bentuk segar, juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti keripik, pisang sale dan sebagainya. Salah satu varietas pisang yang unggul dan banyak ditanam di Kalimantan Selatan adalah pisang yang disukai masyarakat daerah ini. Pisang lebih disukai dikonsumsi dalam keadaan segar, dan banyak dijual di Pasar.
Propinsi Kalimantan selatan merupakan salah satu daerah produksi komoditi sayuran dan buah-buahan, termasuk buah pisang, berdasarkan data tahun 2015 produksi buah pisang di Kalimantan Selatan mencapai 79.493 ton prouksi pertahun. Sumber Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral Hortikultura. Salah satu pisang yang sering ada dipasaran adalah pisang talas, Pisang talas adalah salah satu pisang asli dari Kalimantan Selatan sehingga banyak ditemukan dipasar pasar tradisional daerah Kalimantan Selatan. Akan tetapi pisang yang dijual dipasaran tersebut kondisinya banyak mengalami kerusakan atau pembusukan dan penurunan mutu buah sehingga mengakibatkan kerugiankarna penanganan pasca panen yang kurang baik.karena kurangnya pengetahuan petani dalam melakuan pasca panen buah pisang untuk menjaga kwalitas pisang talas yang baik Sehingga sangat disayangkan harga jual pisang talas tidak bisa dijual dengan harga yang tinggi ,dan berdampak pada kesejahteraan petani yang tidak bisa meningkatkan kualitas hidup dengan perkebunan pisang talasnya tersebut.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) berupa percobaan faktorial dengan dua faktor, yaitu faktor penambahan disinfektan asap cair dan faktor suhu penyimpanan. Perlakuan penambahan asap cair terdiri atas 4 taraf, yaitu konsentrasi asap cair 0 % (P0), konsentrasi 5 % (P1), konsentrasi 10 % (P2) dan konsentrasi 15 % (P3). Perlakuan suhu simpan terdiri atas 3 perlakuan yaitu suhu kamar sebesar 20-24°C (T1), suhu ruangan berpendingin (AC) 16-19°C (T2), dan suhu mesin pendingin (refrigerator) 4-10°C dengan 3 kali pengulangan
Senyawa-senyawa tersebut selain memberikan konstribusi pada pembentukan aroma dan citarasa juga berperan sebagai pengawet karena daya antimikrobia dan antioksidan dari senyawa asam, fenol, dan karbonil.
penanganan pasca panen buah pisang mauli (musa paradisiaca sapientum) menggunakan asap cair untuk memperpanjang umur simpan buah dengan penambahan asap cair meliputi uji organoleptik (warna, aroma dan rasa ), dan uji kekerasan. Proses dimulai dengan mensortir buah pisang yang baru dipanen dari kebun dengan bentuk ukuran yang kurang lebih sama, kesegaran serta tidak adanya kecacatan fisik berupa patah, luka, memar maupun berlubang.
Proses selanjutnya asap cair dimasukan kedalam wadah baskom dengan konsentrasi berbeda maasing-masing yaitu dengan konstrasi ( 0%, 5%, 10% dan 15% ). Masing –masing pisang mauli yang sudah disortir akan dicelupkan kedalam wadah baskom yang berisikan asap cair sekam padi selama 10 menit. Setelah
perendaman selesai pisang mauli akan diletakan pada wadah styrofoam, kemudian wadah yang berisi pisang mauli tersebut akan ditutup dengan plastik wrap.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI