O?oksasin adalah antibiotik golongan fluoroquinolone untuk mengobati infeksi pada mata. Gel in situ optalmik merupakan sediaan mata yang berbentuk larutan dan akan mengalami transisi menjadi gel ketika berkontak dengan cairan air mata, sehingga dapat meningkatkan waktu kontak obat pada kornea. Natrium alginat dapat membentuk gel ketika teraktivasi oleh ion yang ada pada air mata. Penambahan hidroksietil selulosa untuk meningkatkan viskositas sediaan sehingga waktu pembentukan gel dapat semakin lama. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh kombinasi konsentrasi natrium alginat dan hidroksietil selulosa masing-masing pada F1 (0,5%-0,75%), F2 (1%-0,5%) dan F3 (1,5%-0,25%). Formulasi dilakukan dengan tahapan pembuatan basis, pencampuran dengan zat aktif dan sterilisasi, kemudian dievaluasi karakteristik fisik berupa organoleptis, pH, homogenitas, viskositas dan kapasitas gel. Hasil penelitian menunjukkan sediaan berwarna kuning, tida k berbau dengan nilai pH 6,5. Viskositas sediaan formula 1, 2 dan 3 sebesar 1760±40, 1266,67±23,09 dan 893,33±41,63 cPs. Hasil kapasitas gel formula 1, 2 dan 3 sebesar 56,33±3,51, 84±9,53 dan 138,33±1,52 menit. Kesimpulan penelitian ini adalah konsentrasi natrium alginat dan hidroksietil selulosa mempengaruhi organoleptis, viskositas dan kapasitas gel sedangkan tidak berpengaruh terhadap homogenitas dan pH sediaan.

Kata Kunci: Gel In situ Optalmik, Ofloksasin, Natrium Alginat, Hidroksietil Selulosa.