Penelitian ini dilakukan di Banjarbaru, Kalimantan selatan yang mana menurut Ricky Zulfauzan (2021) memiliki budaya politik yang disebut “Bubuhan”.  Maka dari itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara persepsi keadilan sosialdan Kepercayaan Politik kepada DPRD Kota Banjarbaru. Penelitian ini dilakukan dengan studi Cross-Sectional. Karakteristik partisipannya sendiri adalah berusia minimal 17 tahun dan berdomisili di Banjarbaru serta minimal pernah sekali mengikuti pemilu. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Procedural Justice dari Blader dan Tyler (2003) dan Distributive Justice dari Deustch (1985) yang masing-masing memiliki reliabilitas komposit 0.970 dan 0.950, dan Citizen Trust in Government Organizations’ Scale dari Grimmelikhuijsen dan Knies (2017) yang memiliki reliabilitas komposit 0.954. Alat ukur ini di uji coba pada 101 subjek yaitu mahasiswa yang sesuai dengan kriteria partisipan. Sampel penelitian ini berjumlah 364 orang yang diambil melalui teknik survey non-list based random sampling. Hasil analisis uji regresi linier berganda menunjukan bahwa nilai F hitung = 634.278 dengan tingkat signifikansi nya yang sebesar 0.000 < 0.05 sehingga menunjukan bahwa terdapat pengaruh persepsi keadilan sosial terhadap Kepercayaan Politik DPRD kota Banjarbaru. Secara parsial juga menunjukan bahwa masing-masing dimensi dari persepsi keadilan sosial memiliki pengaruh. Adapun untuk  pengaruh yang diberikan oleh Persepsi Keadilan Sosial cenderung tinggi yaitu 0.777 atau 77.7% yang artinya 22.3% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya Kepercayaan Politik.