ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PEMANTAUAN DIRI DENGAN RESILIENSI PADA NARAPIDANA WANITA DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN PEREMPUAN KLAS IIA MARTAPURA

Della Atika

Pemantauan diri merupakan salah satu sifat dalam individu yang dapat mempengaruhi kemampuan individu dalam menyesuaikan perilaku sesuai dengan lingkungan saat menghadapi permasalahan. Narapidana yang sedang menjalani masa tahanan pasti akan mengalami berbagai masalah dan kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam Lembaga Permasyarakatan, sehingga narapidana wanita diharuskan memiliki kemampuan pemantauan diri yang baik untuk dapat memiliki resiliensi sehingga mampu menyesuaikan perilaku sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pemantauan diri dengan resiliensi pada narapidana wanita. Pada penelitian ini memiliki partisipan sebanyak 40 orang yang berasal di Lembaga Permasyarakatan Perempuan Klas IIA Martapura. Metode yang digunakan pada penelitian adalah kuantitatif korelasi dengan teknik pengambilan data sampel purposive sampling. Adapun teknik analisis data menggunakan korelasi product moment pearson dari Karl Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif antara pemantauan diri dengan resiliensi pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas IIA Martapura, dimana semakin tinggi pemantauan diri yang dimikili narapidana wanita maka semakin tinggi pula tingkat resiliensinya  saat narapidana menjalani masa tahanan, sebaliknya semakin rendah pemantauan diri maka semakin rendah pula tingkat resiliensi pada narapidana wanita saat menjalani masa tahanan. Koefisien determinasi menunujukkan hubungan antara pemantauan diri dengan resiliensi sebesar  25,4%, sedangkan 74,6% menujukkan ada sumbangan dari faktor – faktor lain.

Kata Kunci : Pemantauan diri, resiliensi, narapidana wanita