DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN MENGGUNTING SESUAI POLA MELALUI KOMBINASI MODEL DIRECT INTRUCTION DENGAN METODE DRILL MENGGUNAKAN KERTAS KOKORU DI PAUD PANDAN WANGI SUNGAI TABUK
PENGARANG:RISTYA NOVIANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-11-05


Novianti, Ristya. 2021. “MengembangkanMotorik Halus Menggunting Sesuai Pola Melalui Kombinasi Model Direct Intruction Dengan Metode Drill Menggunakan Kertas Kokoru Di Paud Pandan Wangi Sungai Tabuk”. Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Dr.Sulistiyana, S.Pd,. M.Pd

 

Kata Kunci: Motorik Halus, Menggunting, Direct Intruction, Drill, Kertas Kokoru

 

Permasalahan dalam penelitian ini adalah motorik halus dalam menggunting sesuai pola yang  masih belum berkembang 73%  (8 dari 11 anak). Data diambil pada tahun ajaran 2020/2021 semester 2 di kelompok B PAUD Pandan Wangi Sungai Tabuk dimana permasalahan yang di dapat yakni anak sering meminta bantuan kepada guru serta media yang digunakan guru dalam menggunting sesuai pola kurang bervariasi. Upaya menyelesaikan masalah tersebut dilakukanlah pembelajaran dengan  kombinasi model Direct Intruction, Metode Drill Menggunakan Kertas Kokoru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil perkembangan motorik halus anak.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan selama 3 siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dengan Subjek penelitian adalah peserta didik di PAUD Pandan Wangi Sungai Tabuk dengan jumlah siswa sebanyak 6 orang. Data kualitatif diperoleh melalui instrument penelitian berupa lembar observasi aktivitas guru dengan indikator ≥26 (Sangat baik), aktivitas anak dengan indicator ≥82% (Sangat aktif) dan hasil belajar pengembangan menggunting sesuai pola dengan indikator ≥ 82% atau lebih memperoleh bintang «««« (Berkembang Sangat Baik).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap siklusnya meningkat. Aktvitas guru siklus 1 dengan kriteria cukup baik, siklus 2  kriteria baik, dan siklus  3 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa dengan kriteria cukup aktif pada Siklus 1, Siklus 2 dengan kriteria aktif, dan Siklus 3 dengan kriteria sangat aktif. Pada ketuntasan klasikal hasil perkembangan motorik halus anak padaSiklus 1 mencapai 50%, Siklus 2 mencapai 67%, dan meningkat lagi pada Siklus3mencapai 83% dengan kriteria berkembang sangat baik.

Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil perkembangan motorik halus menunjukkan peningkatan dengan tercapainya indikator keberhasilan yang diharapkan. Disarankan bagi guru untuk memperhatikan langkah-langkah dalam menerapkan kombinasi model ini khususnya dalam kegiatan menggunting sesuai pola agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan peserta pendidikuntuk penyempurnaan pembelajaran.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI