Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar siswa. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas V tentang proses pembelajaran dikelas V SDN Karang Intan 1, didapatkan keterangan bahwa di dalam kelas masih terlihat kurangnya keaktifan dari siswa. Siswa kurang mampu dalam menyampaikan pendapat dalam pembelajaran. Siswa juga masih kurang menguasai dalam berpikir kritis sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN Karang Intan 1 pada mata pelajaran PPKN. Solusi untuk masalah tersebut adalah dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran Mind Mapping (MM), Two Stay Two Stray (TSTS) dan Talking Stick (TS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas siswa dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Karang Intan 1 pada mata pelajaran PPKN materi keberagaman sosial budaya di Indonesia.

Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan dua siklus tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V semester genap SDN Karang Intan tahun pelajaran 2020/2021, dengan jumlah siswa sebanyak 13 siswa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru dan siswa. Analisis data dihitung berdasarkan skala persentase dan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 mencapai 53,12% (Cukup Baik), meningkat menjadi 87,50% (Sangat Baik) pada pertemuan 4, aktivitas siswa secara klasikal mencapai 30,77% (Kurang Aktif) pada pertemuan 1 dan meningkat menjadi 84,62% (Sangat Aktif) pada pertemuan 4, serta hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 46,15% pada pertemuan 1 dan meningkat menjadi 100% pada pertemuan 4.

Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan dengan kombinasi model pembelajaran Mind Mapping (MM), Two Stay Two Stray (TSTS) dan Talking Stick (TS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKN materi keberagaman sosial budaya di Indonesia di kelas V SDN Karang Intan 1 dan hipotesis dapat diterima. Saran bagi guru sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran