Penelitian ini tentang anak cerebral palsy dengan jenis tipe spastik. Permasalahan pada penelitian ini subjek mengalami hambatan dalam meremas, memasukkan benda ke dalam wadah, dan membuat pola. Subjek belum dapat melakukannya dikarenakan otot tangannya yang masih lemah sehingga membuat subjek juga belum dapat melakukan aktivitas motorik halus dengan baik dan benar. Merujuk pada permasalahan di atas penulis mencoba untuk melatih kekuatan motorik halus pada anak secara kontinyu. Peneliti memilih media Busy Bag dalam melatih kemampuan motorik halus anak cerebral palsy yang duduk di bangku kelas III sekolah dasar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian SSR (Single Subject Research), desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah A1-B-A2 yang mana A1 merupakan fase baseline 1, B merupakan fase intervensi dan A2 merupakan fase baseline 2. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi langsung dengan pencatatan data kejadian (magnitude) yang dibantu oleh tiga pengamat. Teknik Analisis data menggunakan analisis visual grafik meliputi analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan kemampuan motorik halus ke arah yang lebih baik, terbukti dari data yang diperoleh selama kondisi baseline 1 (A1), mean level sebesar 25%, kemudian selama kondisi intervensi (B) mean level sebesar 72,33% dan selama kondisi baseline 2 (A2), mean level sebesar 87.5%. Hasil overlapnya dari A1 ke B adalah 0% dan B ke A2 adalah 0%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan terhadap kemampuan motorik halus anak cerebral palsy. Peningkatan terjadi adanya intervensi yang dilakukan peneliti dengan menggunakan media Busy Bag yang memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan motorik halus anak cerebral palsy.