DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MODAL SOSIAL KELOMPOK PENGOLAH DAN PENJUAL JAMU DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA KAMPUNG PEJABAT JALAN RO ULIN RT 06 RW 02 KELURAHAN LOKTABAT SELATAN KECAMATAN BANJARBARU SELATAN KOTA BANJARBARU
PENGARANG:EGA WARDANI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-11-11


ABSTRAK

 

Ega Wardani, 2021. Modal Sosial Kelompok Pengolah dan Penjual Jamu Dalam Pengembangan Objek Wisata Kampung Pejabat Jalan RO Ulin RT 06 RW 02 Kelurahan Loktabat Selatan Kecamatan Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Sigit Ruswinarsih (II) Reski, P.

 

Kata Kunci: Modal Sosial, Kelompok Pengolah dan Penjual Jamu, Pengembangan Objek Wisata

Objek wisata Kampung Pejabat memiliki potensi modal sosial yang kuat dalam kelompok pengolah dan penjual jamu sebagai aktor utama dalam pengembangan objek wisata. Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui unsur modal sosial yang dimiliki oleh kelompok pengolah dan penjual jamu di objek wisata Kampung Pejabat, (2) mengetahui manfaat modal sosial yang dirasakan oleh kelompok pengolah dan penjual jamu di objek wisata Kampung Pejabat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik penentuan sumber data dengan purposive sampling dan informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.

   Hasil penelitian ini menemukan bahwa (1) unsur-unsur modal sosial yang dimiliki oleh kelompok pengolah dan penjual jamu di objek wisata Kampung Pejabat meliputi a) kepercayaan; yang terdiri dari kepercayaan askriptif dan kepercayaan prosesual b) norma; yang terbentuk dari kesamaan spasial, kesamaan identitas dan kesamaan tujuan c) jaringan sosial; terdapat ikatan bonding social capital, bridging social capital dan linking social capital. (2) Manfaat modal sosial yang dirasakan oleh kelompok pengolah dan penjual jamu dari modal sosial a) kepercayaan; meningkatkan rasa solidaritas, meningkatkan hubungan baik kelompok pengolah dan penjual jamu dan memudahkan kerja sama antar aktor b) norma; menjaga kualitas olahan jamu, tidak menjelekkan penjual jamu lain, dan gotong royong dalam menjaga objek wisata Kampung Pejabat c) jaringan; meningkatkan kreativitas pengolah dan penjual jamu, membantu pemasaran objek wisata Kampung Pejabat dan membuka kesempatan berjejaring lebih luas.

Berdasarkan penelitian ini, disarankan untuk (1) kelompok pengolah dan penjual jamu agar memperkuat modal sosial dalam kelompoknya serta agar membuat inovasi dan kreasi dalam mengembangkan objek wisata Kampung Pejabat. (2) pemerintah, agar membuat sebuah event atau acara yang akan menjadi ciri khas dari objek wisata Kampung Pejabat dengan mengangkat potensi kesenian dan kebudayaan, sehingga kehadiran wisatawan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di objek wisata dan memberikan keuntungan bagi masyarakat lokal. 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI