ABSTRAK

Marsya Fitriani Putri. 2021. Pemberdayaan Penyandang Tunanetra Yang Dilakukan Oleh Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Nusantara (YKTN) Di Kota Banjarbaru. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Dr. Yusuf Hidayat.. Pembimbing (II) LailaAzkia

Kata Kunci : Pemberdayaan, Tunanetra, YKTN

Pemberdayaan merupakan hal yang umum dilakukan oleh berbagai pihak terutama pemerintah. Pemberdayaan juga diharapkan mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat tanpa terkecuali salah satunya kepada kaum penyandang tunanetra. Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Nusantara merupakan yayasan yang beranggotaan 96 orang yang terdiri dari pengurus dan anggota yayasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kapabilitas Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Nusantara (YKTN) dalam pemberdayaan penyandang tunanetra. (2) upaya meningkatkan kemandirian penyandang tunanetra oleh Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Nusantara.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi ke lapangan, wawancara dengan informan, dokumentasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data dan pengambilan keputusan atau verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kemampuan manusia (human capability) yang dimiliki oleh anggota Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Nusantara atau YKTN ialah keterampilan dan kemampuan menggunakan handphone , kewirausaan dan pijat. (2) Kemampuan Sosial (social capability) yang dimiliki YKTN yaitu keatifan dalam berorganisasi guna berbagi informasi dan memperluas jaringan sosial. (3) Kemampuan Politik (political capability) yang dimiliki oleh yaitu membentuk organisasi yang memberikan fasilitas dan ruang publik serta akses untuk menentukan kebijakan. Upaya meningkatkan kemandirian masyarakat oleh Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Nusantara (YKTN) berupa (1) mencari sumber dana untuk pembinaan anggota. (2) pelatihan kewirausahaan seperti menanam sayur, budi daya lele, pijat, berjualan secara online dan penggunaanhandphone.

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi para penyandang tunanetra agar bisa dijadikan contoh untuk mulai bangkit dari keterpurukan dan tetap eksis serta bermanfaat satu sama lain. Dan bagi pemerintah diharapkan mampu memberi perlindungan untuk para penyandang tunanetra serta membantu berupa materil dan moril.