Era Society 5.0 merupakan penerapan teknologi yang berfokus pada kehidupan manusia, atau masyarakat yang berpusat pada berbasis teknologi. Kasus body shaming di media sosial merupakan dampak negatif dari penggunaan teknologi. Body shaming merupakan kekerasan dalam bentuk verbal dan non verbal seperti mengkritiki atau mengomentari kondisi fisik seseorang ataupun diri sendiri secara negatif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat, ciri-ciri dan dampak dari perilaku body shaming pada era society 5.0 kelas VIII SMP Negeri 6 Banjarmasin.

Pendekatan penelitian ini menggunakan (mix method) dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data kuantitatif dilakukan menyebar angket keseluruh populasi sebanyak 302 siswa SMP Negeri 6 Banjarmasin, pengambilan sampel sebanyak 4 orang siswa dengan menggunakan teknik purposive sampling, adapun pengumpulan data kualitatif melalui wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap 6 sumber yaitu Guru Bimbingan dan Konseling, Guru Mata Pelajaran, dan 4 Siswa. Adapun alat ukur menggunakan skala pengukuran tingkat perilaku body shaming yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisis data kuantitatif menggunakan analisis presentase dan teknik analisis data kualitatif yang digunakan ialah analisis model Miles and Huberman.

Berdasarkan hasil data dapat disimpulkan bahwa perilaku body shaming di SMP Negeri 6 Banjarmasin banyak terjadi secara verbal dengan ciri-ciri perilaku body shaming mengkritik penampilan orang lain di depan mereka dan menimbulkan dampak seperti munculnya emosi dan gangguan mental. Maka studi deskriptif ini efektif digunakan untuk mengetahui perilaku body shaming pada era society 5.0 di SMP Negeri 6 Banjarmasin.