Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik dengan rumus CH₃COOH. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana setelah asam formiat. Asam asetat sangat penting sebagai pelarut dan bahan baku utama pada beberapa produk kimia, seperti industri Purified Terepthalic Acid (PTA), industri etil asetat (ethyl acetate), industri benang karet, industri tekstil dan industri asam cuka pada konsentrasi rendah yang dapat digunakan sebagai bahan makanan serta sebagai koagulan lateks. Kebutuhan asam asetat ini dipenuhi oleh industri dalam negeri dan impor. Berdasarkan data impor asam asetat yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia bahwa permintaan pasar Indonesia pada tahun 2017-2020 selalu mengalami peningkatan yaitu rata-rata 2,87% per tahunnya. Untuk mengurangi angka impor, maka dirancang pabrik asamasetat yang direncanakan akan didirikan pada tahun 2026 dengan kapasitas 33.000 ton/tahun. Pabrik akan didirikan di Desa Tanara Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.Kebutuhan air akan dipenuhi oleh air sungai Ciujung Banten  yang terletak dekat dengan pabrik.

Asam asetat dibuat melalui reaksi hidrolisis antara etil asetat dan air dengan bantuan katalis amberlyst-15. Proses reaksi berlangsung dalam Continuous Stirrer Tank Reactor (CSTR), pada suhu kondisi operasi 70°C dan tekanan 1 atm selama 1 jam. Produk yang keluar dari reaktor berupa campuran asam asetat, etil asetat,  etanol dan air selanjutnya dialirkan masuk ke dalam Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF) untuk dipisahkan dari katalis. Setelah itu produk dialirkan menggunakan ke evaporator. Produk bawah dari evaporator dialirkan melewati heater  untuk dipanaskan hingga sesuai dengan suhu masukan umpan pada menara distilasi. Pada menara distilasi, hasil produk bawah berupa asam asetat dengan kemurnian mencapai 99,8% dialirkan menuju tangki asam asetat sebagai produk utamayang sebelumnya didinginkan menggunakan cooler.

Pemasaran asam asetat diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan non-shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 130 orang. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 43% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 28%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 2,8 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 42% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 26%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik asam asetat dengan kapasitas 33.000 ton/tahun ini layak untuk dikaji lebih lanjut.

Kata Kunci : Etil asetat, asam asetat, etanol, katalis, hidrolisis