DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisis Timbulan, Komposisi dan Arahan Pengelolaan Sampah Di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
PENGARANG:YUSTINA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-11-26


 

RINGKASAN

 

 

 

 

 

 

 

Yustina. 2021. Analisis Timbulan, Komposisi dan Arahan Pengelolaan Sampah  Di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Pembimbing: Dr. Drs. Suyanto, M.P., Dr. Rizqi Puteri Mahyudin, S.Si., M.S., dan Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi., M.P.

 

 

 

 

 

Banjarbaru. Pengelolaan sampah sangat dibutuhkan dalam perkembangan suatu kota, dimana jaringan persampahan merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap citra suatu kota. Kabupaten Tanah Laut merupakan salah satu wilayah yang berkembang cukup pesat terutama dalam hal pembangunan fisik dan jumlah penduduknya. Kabupaten Tanah Laut merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Tanah Laut memiliki 11 kecamatan dengan luas wilayah 3.631,35 km2 atau hanya 9,71 persen dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Pelaihari dimana sekitar 22 persen penduduk Kabupaten Tanah Laut tinggal di Kecamatan ini. Hal ini berimbas pada peningkatan volume timbulan sampah yang dihasilkan, yaitu timbulan sampah pada tahun 2018 sebanyak 13.689,33 ton/tahun dan pada tahun 2019 sebanyak 14.437,58 ton/tahun. Data mengenai komposisi sampah rumah tangga di Kecamatan Pelaihari sangat diperlukan dalam menentukan sistem perencanaan manajemen limbah padat yang akan diterapkan, yaitu dalam penentuan pewadahan, pengaturan pola pengumpulan, penentuan fasilitas transfer dan transpor, desain sistem pengolahan sampah, desain tempat pembuangan akhir yang tepat, membuat program daur ulang sampah dan mengevaluasi kebutuhan peralatan.

 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis pengelolaan sampah di Kecamatan Pelahari Kabupaten Tanah Laut; (2) menganalisis besarnya timbulan sampah di Kecamatan Pelahari Kabupaten Tanah Laut; dan (3) menganalisis komposisi sampah di Kecamatan Pelahari Kabupaten Tanah Laut. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini dengan metode kuantitatif dan analisis deskriptif, dengan waktu pelaksanaan penelitian selama 6 (enam) bulan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Kecamatan Pelaihari merupakan kecamatan yang memiliki 5 kelurahan dan 15 desa dengan luas wilayah keseluruhan sebesar 378,95 km2.Obyek dalam penelitian ini adalah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Penentuan jumlah sampel penelitian, dilaksanakan menurut SNI 19-3964-1994 (Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan).

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah pengelolaan sampah di Kecamatan Pelaihari saat ini adalah kurang tersedianya tempat sampah di lokasi - lokasi padat aktivitas, terbatasnya jumlah TPS atau bahkan tidak tersedia, terbatasnya armada pengangkutan sampah dari TPS ke TPA, perlunya optimalisasi TPA Regional, pelayanan persampahan di wilayah perkotaan masih belum optimal dan masyarakat dipedesaan masih menggunakan sistem on site membuang sampah dipekarangan rumah selanjutnya dibakar secara berkala. Rata - rata volume sampah hasil sampling di Kecamatan Pelaihari adalah 2,505 liter/orang/hari sedangkan berat rata-rata sampah adalah 0,36 kilogram/orang/hari. Untuk komposisi sampah di Kecamatan Pelaihari paling banyak dihasilkan yaitu sampah basah/organik sebesar 55%  dan sampah kering yang paling banyak dihasilkan yaitu plastik sebesar 14% dan sampah yang paling sedikit dihasilkan yaitu kain sebesar 1%. Berdasarkan data yang diperoleh perlu dilakukan optimalisasi dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Pelaihari, diharapkan adanya penambahan armada, penambahan TPS dan juga adanya peran serta masyarakat yang diharapkan bisa lebih tertib lagi dalam penanganan sampah sehingga Kecamatan Pelaihari bisa menjadi salah satu kecamatan yang dijadikan acuan dalam pengelolaan sampah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SUMMARY

 

 

 

 

 

 

 

Yustina. 2021. Analysis of Arisings, Composition, and Waste Management Directives in Pelaihari Subdistrict, Tanah Laut District. Advisers: Dr. Drs. Suyanto, M.P., Dr. Rizqi Puteri Mahyudin, S.Si., M.S., and Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi., M.P.

 

 

 

 

 

Banjarbaru. Waste management is very needed in the development of a city, where the waste network is one aspect that affects the image of a city. Tanah Laut District is one of the regions that is growing quite rapidly, especially in terms of physical development and population. Tanah Laut District is part of the South Kalimantan Province. Tanah Laut District has 11 Subdistricts with an area of ??3,631.35 km2 or only 9.71 percent compared to the area of ??South Kalimantan Province. The subdistrict that has the largest population is Pelaihari where about 22 percent of the population of Tanah Laut District live in this subdistrict. This has an impact on increasing the volume of waste generated, namely, waste arisings in 2018 as much as 13,689.33 tons/year and in 2019 as much as 14,437.58 tons/year. Data on the composition of household waste in Pelaihari Sub-district is very necessary for determining the solid waste management planning system that will be applied, namely in determining the container, setting the collection pattern, determining transfer and transport facilities, designing waste treatment systems, designing appropriate landfills, making waste recycling program and evaluate equipment requirements.

 

The aims of this study were (1) to analyze waste management in Pelahari Subdistrict, Tanah Laut District; (2) to analyze the amount of waste generated in Pelahari Subdistrict, Tanah Laut District; and (3) to analyze the composition of waste in Pelahari Subdistrict, Tanah Laut District. The approach used in this research was quantitative methods and descriptive analysis, with a research implementation time of 6 (six) months. The research was conducted in Pelaihari Subdistrict, Tanah Laut District. Pelaihari is a subdistrict that has 5 urban villages or kelurahan and 15 villages or desa with a total area of ??378.95 km2. The object of this research was the waste generated by the community in Pelaihari Subdistrict, Tanah Laut District. Determination of the number of research samples carried out according to SNI 19-3964-1994 (Method of Collection and Measurement of Samples of Generation and Composition of Urban Waste).

 

The results of the study indicated that the problem of waste management in Pelaihari Subdistrict was currently the lack of availability of trash bins in activity-intensive locations, the limited number of Temporary Waste Disposal Areas or TPS or even unavailability, the limited fleet of waste transportation from the Temporary Waste Disposal Areas or TPS to the Final Processing Place or TPA, the need for optimization of regional TPA, waste services in urban areas were still not optimal, and people in rural areas still used the "on-site" system to dispose of waste in the yard of the house and then burn it regularly. The average volume of waste sampled in Pelaihari Subdistrict was 2,505 liters/person/day while the average weight of waste was 0.36 kilograms/person/day. For the composition of waste in Pelaihari Subdistrict, the most produced was wet/organic waste by 55% and the dry waste mostly produced was plastic by 14% and the least waste produced was cloth by 1%. Based on the data that needs to be optimized in waste management in Pelaihari Subdistrict, it is hoped that the addition of the fleet, the addition of TPS, and also the participation of the community which is expected to be more orderly in handling waste so that Pelaihari Subdistrict can become one of the Subdistricts that is used as a reference in waste management.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI