DIGITAL LIBRARY



JUDUL:HUBUNGAN SUHU UDARA, CURAH HUJAN, KELEMBABAN DAN KECEPATAN ANGIN DENGAN KEJADIAN DIARE DI KOTA BANJARBARU TAHUN 2015-2016
PENGARANG:Rusma Sari
PENERBIT:FAKULTAS KEDOKTERAN
TANGGAL:2018-02-27


Diare adalah buang air besar dengan tinja lembek atau setengah cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari. Diare tertinggi di Kalsel tahun 2015 terdapat di Banjarbaru dengan 588 kasus. Penyakit diare dipengaruhi oleh lingkungan salah satunya adalah iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan suhu udara, curah hujan, kelembaban dan kecepatan angin dengan kejadian diare di kota Banjarbaru tahun 2015-2016. Rancangan penelitian menggunakan studi ekologi dengan metode analisis korelasi dan regresi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 5.554 penderita diare selama tahun 2015-2016 dengan sampel menggunakan teknik total sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil rekapitulasi jumlah penderita diare dinas kesehatan kota Banjarbaru dan data BMKG suhu udara, curah hujan, kelembaban dan kecepatan angin. Hasil analisis  menunjukkan ada hubungan antara curah hujan dan kelembapan dengan kejadian diare (p<0,005).  Sedangkan hasil analisis menunjukkan suhu dan kecepatan angin tidak ada hubungan dengan kejadian diare (p>0,005). Dapat disimpulkan perlu adanya kerjasama antara dinas kesehatan, BMKG dan program studi sebagai perencanaan dalam bidang kesehatan dalam memanfaatkan data iklim untuk mencegah ledakan kejadian KLB diare di masa yang akan datang.
 
Kata-kata kunci : diare, suhu udara, curah hujan, kelembaban, kecepatan angin
 
 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI