DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisa Spasial Pengembangan Agrowisata Desa Ambungan, KPH Tanah Laut
PENGARANG:MUHAMMAD ASAD
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-11-29


Banjarbaru. Penelitian Analisa Spasial Kesesuain Lahan Pengembangan Agrowisata di Desa Ambungan, KPH Tanah Laut  bertujuan melakukan analisis persepsi masyarakat, kesesuaian lahan, dan memberikan rekomendasi kepada para pihak terkait dalam pengembangan agrowisata desa ambungan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari,Kabupaten Tanah Laut serta dalam wilayah hutan yang dikelola KPH Tanah Laut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk setiap parameternya yaitu; persepsi masyarakat dianalisis menggunakan Chi square. Kesesuaian lahan dianalisis dnegan menggunakanmatching dan Geostatistik. Rekomendasi desain pengembangan menggunakan menggunakan aplikasi design grafis dan overlay peta rencana pengembangan agrowisata Desa Ambungan.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa persepsi dan partisipasi masyarakat menunjukkan nilai positif, selain itu pemerintah memiliki wewenang dan sumberdaya untuk meningkatkan sarana pada penyelenggaraan pengembangan agrowisata. Akurasi klasifikasi tutupan lahan menggunakan citra Spot menunjukkan nilai 83,40 sedangkan menggunakan citra Drone tingkat keakuratan mencapai 97,11. Hasil analisis kesesuaian lahan menunjukkan bahwa komoditas durian, alpukat, klengkeng yang akan dikembangkan termasuk kelas S3(Sesuai marginal) dan komoditas jahe termasuk di kelas S2 dan S3 (sesuai marginal) dengan faktor pembatas retensi hara (nr), hara tersedia (na), dan bahaya erosi (eh). Kelas N (tidak sesuai) dengan faktor pembatas kemiringan lereng. Faktor pembatas dapat dilakukan upaya perbaikan dalam tingkat sedang dan tinggi.  

Hasil rekomendasi desain pengembangan agrowisata berbasis kesesuaian lahan dengan jenis empat komoditas tersebut berpotensi dikembangkan menjadi wisata petik buah. Area yang sesuai relatif datar sampai dengan landai dapat ditambahkan sarana dan prasarana penunjang. Area yang tidak sesuai dengan faktor pembatas kemiringan lahan yang curam dapat dijadikan sebagai area hiking spot foto bentang alam, dan menara pandang.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI