DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Pengaruh Ekstrak Daun Singkong Karet terhadap Kematian Mencit Jantan
PENGARANG:HASHIMIA NINDYA KIRANA -1215
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-12-10


HASHIMIA NINDYA KIRANA. Pengaruh Ekstrak Daun Singkong Karet terhadap Kematian Mencit Jantan, di bawah bimbingan Akhmad Rizali dan Rila Rahma Apriani.

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun singkong karet terhadap kematian mencit jantan dan taraf perlakuan ekstrak daun singkong karet yang efektif terhadap kematian mencit jantan.

            Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Produksi Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat pada Februari sampai dengan April 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang sebanyak 5 (lima) kali dan terdiri atas 2 (dua) sub sampel. Lima taraf perlakuan dalam penelitian ini yakni pellet p0 = kontrol (tanpa ekstrak daun singkong karet), p1 = 25% ekstrak daun singkong karet, p2 = 30% ekstrak daun singkong karet, p3 = 35% ekstrak daun singkong karet, dan p4 = 40% ekstrak daun singkong karet. Parameter pengamatan pada penelitian ini antara lain jumlah konsumsi pakan (g), bobot tubuh (g), waktu kematian (hari), mortalitas (%). Adapun parameter pengamatan penunjang berupa gejala keracunan.

Berdasarkan hasil penelitian, pemberian pellet ekstrak daun singkong karet tidak memberikan pengaruh terhadap parameter jumlah konsumsi pakan mencit jantan. Perlakuan dengan konsumsi pakan terendah ada pada perlakuan p4 atau 40% pellet ekstrak daun singkong karet dengan jumlah rerata jumlah konsumsi pakan sebesar 1,65 g. Perlakuan dengan jumlah konsumsi pakan tertinggi adalah perlakuan p1 atau 25% pellet konsentrasi ekstrak daun singkong karet dengan rerata 2,06 g.

Berdasarkan hasil penelitian, pemberian pellet ekstrak daun singkong karet memberikan pengaruh nyata terhadap parameter bobot tubuh mencit jantan. Penurunan bobot mencit jantan tertinggi berada pada perlakuan p3 yakni pemberian pellet 35% ekstrak daun singkong karet dengan penurunan bobot sebesar 2,19 g. Sementara itu penurunan bobot tubuh mencit terendah adalah pada perlakuan p1 atau pellet 25% ekstrak daun singkong karet dengan penurunan bobot tubuh sebesar 0,88 g.

Pada penelitian ini, pemberian pellet ekstrak daun singkong karet tidak memberikan pengaruh terhadap pada parameter waktu kematian mencit jantan. Waktu kematian tercepat adalah pada perlakuan p2 atau pellet 30% ekstrak daun singkong karet dengan rerata 9 Hari Setelah Aplikasi (HSA). Sementara itu, waktu kematian terlama dibandingkan adalah pada perlakuan p1 yakni pellet 25% ekstrak daun singkong karet dan perlakuan p4 yakni pellet 40% ekstrak daun singkong karet dengan rerata keduanya 12,8 Hari Setelah Aplikasi (HSA).

Pada penelitian ini, pemberian pellet ekstrak daun singkong karet dengan berbagai konsentrasi tidak memberikan pengaruh terhadap parameter mortalitas mencit jantan. Persentase mortalitas tertinggi terdapat pada perlakuan p2 yakni pellet 30% ekstrak daun singkong karet dan perlakuan p3 yakni pellet 35% ekstrak daun singkong karet dengan persentase keduanya 30%. Sementara itu, mortalitas terendah terdapat pada perlakuan p1 yakni pellet 25% ekstrak daun singkong karet dan perlakuan p4 yakni pellet 40% ekstrak daun singkong karet dengan persentase keduanya 10%.

Tidak berpengaruhnya perlakuan terhadap parameter jumlah konsumsi pakan, waktu kematian, dan mortalitas diduga dapat disebabkan karena beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain rendahnya jumlah konsumsi pakan mencit dikarenakan pakan kurang menarik, atau turunnya nafsu makan mencit. Selain itu, senyawa sianida yang mudah terdegradasi karena proses pembuatan ekstrak dan pellet, serta rendahnya toksisitas yang dimiliki oleh rodentisida nabati.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI