SIKAH KHAIRUNNISA. Intensitas Serangan Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) pada Tanaman Sawi yang diberi Larutan Pestisida Nabati Kulit
Jengkol ( Pithecellobium jiringa ), dibimbing oleh Lyswiana Aphrodyanti dan
H. Hamberan. D.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas kerusakan yang disebabkan oleh hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) pada tanaman sawi dengan diberi larutan pestisida nabati kulit jengkol (Pithecellobium jiringa),
Spodoptera litura adalah salah satu hama yang sangat merusak tanaman. Salah satu tanaman yang rentan terhadap serangan hama ini adalah tanaman sawi (Brassica sinensis L.). Hama ini sering menyerang tanaman dengan cara memakan daun hingga menyebabkan daun berlubang-lubang terutama daun yang masih muda. Serangan hama dapat diatasi salah satunya dengan penyemprotan pestisida, namun kebanyakan para petani mengatasi serangan hama dengan menggunakan pestisida kimia yang kebanyakan menimbulkan banyak dampak negatif bagi lingkungan. Untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia perlu dicari alternatif dengan pengendalian yang lebih ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan kulit buah jengkol (Pitchellobium jiringa). Kandungan dari kulit jengkol ini yaitu mengandung senyawa kimia aktif (bioaktif) diantaranya alkaloid, flvanoid, tannin, saponin, glikosida, steroid, dan terpenoid.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pemberian pestisida nabati kulit jengkol terhadap ulat grayak (S. litura) memberi pengaruh terhadap intensitas serangan ulat grayak terhadap kerusakan daun tanaman sawi. Dari beberapa perlakuan diketahui bahwa konsentrasi tertinggi yaitu dengan konsentrasi
400 g kulit jengkol/ liter air menunjukkan kerusakan paling rendah yaitu sebesar 45,56 % sedangkan intensitas serangan yang paling tinggi terdapat pada tanaman sawi yang hanya disemprot dengan air yaitu sebesar 88,07%.