DIGITAL LIBRARY



JUDUL:TRADISI MAHANYARI KALAMBU DI DESA TAMBALANG KECIL KECAMATAN SUNGAI PANDAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
PENGARANG:M.Rizki
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2021-12-20


ABSTRAK

 

Rizki, Muhammad, 2021. Tradisi Mahanyari Kalambudi Desa Tambalang Kecil Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Yuli Apriati, (II)LailaAzkia.

 

Kata Kunci: Tradisi, Prosesi, Makna Mahanyari Kalambu

 

Tradisi mahanyari kalambu adalah kebiasan masyarakat mengadakan acara sebelum pesta  perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mendalami prosesi dalam tradisi. (2) untuk menemukan makna yang terkandung dalam tradisidi Desa Tambalang Kecil,Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu SungaiUtara.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih  secara  Purposive  sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dengan 5 informan, dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajiandata, dan penarikankesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosesi dalam pelaksanaan tradisi Mahanyari Kalambu terbagi menjadi 3 tahap, (a) Persiapan, terdiri dari membeli Peralatan kalambu, mencari perias kalambu, mencari petugas saruan (mengundang warga), menyiapkan bahan-bahan untuk acara, dan Menyiapkan Pinduduk. (b) Pelaksanaan, terdiri dari undangan hadir berkumpul, Pinduduk diletakkan di atas kasur (di bawah kasur), Air putih, bubur habang dan putih/hijau diletakan di atas Kasur (di bawah kasur), membaca ayat-ayat Al Qur’an, pembacaan do'a, menyajikan hintalu karuang, (c) Penutup, terdiri dari prosesi perkawinan selanjutnya (Bamumula), setelah selesai acara resepsi (mempelai tidur di kasur kalambu baru) Pinduduk akan di masak seperti olahan kue atau di campur dengan makanan untuk dibacakan do'a selamat dan di makan bersama-sama keluarga internal. Makna dari tradisi mahanyari kalambu sebagai ikhtiar dalam bentuk do’a agar acara diberikan kelancaran oleh Allah dan dimudahkan. Merekatkan, sebagai kebiasaan yang terus menerus dilakukan sejak zaman dulu, sebagai upaya untuk mencegah dari gangguan makhluk halus (dunia lain),dan ketan dimaknai sebagai simbol agar kelak rekat sampai tua, gula aren yang dibungkus daun dengan harapan mempelai mendapatjalan hidup yang manis, dan ketan dimaknai sebagai simbol agar kelak kerekatan pasangan sampai tua.

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada masyarakat mempercayai tradisi mahanyari kalambu, agar tetap menjalankan tradisi sesuai dengan prosesnya, namun tidak menjadikan kepercayaan sebagai sesuatu yang berlebihan, pula untuk masyarakat lain dapat memaklumi dan toleransi terhadap tradisi dilaksanakan.

 

 


ABSTRACT

 

Rizki, Muhammad, 2021. Mahanyari Kalambu Tradition In Tambalang Village Subprovince Sungai Pandan Province Hulu Sungai Tengah. Sarjana’s Thesis of Sociology Education Study Program, Social Knowledge Education Department, Teacher Training And Education Faculty, Lambung Mangkurat University. Advisor (I) Yuli Apriati, (II)LailaAzkia.

 

Keyword: Tradition, Procession, Meaning of Mahanyari Kalambu

 

Mahanyari Kalambu Tradition is a society habit in held an event before wedding ceremony. This Research objective is: (1) to reveal procession of tradition in Tambalang Kecil Village, Subprovince Sungai Pandan, Province Hulu Sungai Utara. (2) to discover the meaning of tradition in Tambalang Kecil Village, Subprovince Sungai Pandan, Province Hulu Sungai Utara.

Method which used  in this research is qualitative method. Data sources collected by Purposive Sampling. Data collected by observation technique, Interview with 5 interviewees, and documentation. Furthermore, data analysis used data reduction, data presentation, and conclusion

The result of this research show that procession in implementation of Mahanyari Kalambu Tradition divided by 3 stage, i.e (a) preparation, conducted by buying kalambu instrument, searching for wedding organizer, searching for informer, preparation of material for the event, and preparing Pinduduk. (b) implementation, conducted by invitee gathering, placing Pinduduk on bed (under bed as optional), read Qur’an, do prayer, serving traditional dish; ketan. (c) Closing, conducted by next wedding procession (Bamumula), after the reception finished (the bride sleep on new kalambu) Pinduduk will cook likes cookies or combine with other dish as salamat prayer held and eat together with internal family. Meaning of mahanyari kalambu tradition is an attempt in form of prayer in order to beg smooth life by Allah and easy. Unite, as culture which held from a long time, as a prevention of attack from ghost (otherworld), aren sugar which covered with banana’s leaves contain hopes for bride blessed in sweet way, and ketan is interpreted as a symbol for long lasting bride.

According to result of the research, suggested for the people of Tambalang Kecil Village, Subprovince Sungai Pandan, Province Hulu Sungai Utara, to held the tradition based on their believe, but not make the tradition as a exaggerated thing, also to other people to understand dan being tolerant for the tradition held

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI