DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT PENGRAJIN LAMPIT ROTAN DI KALANGAN BUBUHAN “TULANG WALUT” DI DESA PALAMPITAN HULU KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
PENGARANG:YUDIANSYAH
PENERBIT:-
TANGGAL:2017-10-27


Kata Kunci: Faktor Penyebab Perubahan Mata Pencaharian, Sektor Penyerapan
Tenaga Kerja
Perubahan sosial adalah suatu perubahan yang pasti terjadi di dalam
kehidupan masyarkat. Adapun perubahan sosial yang terjadi di masyarakat salah
satunya perubahan mata pencaharian. Pada umumya mayoritas masyarakat desa
Palampitan Hulu bekerja sebagai pengrajin lampit rotan, dalam proses pembuatan
kerajinan lampit rotan memerlukan beberapa tahap agar manjadi sebuah kerajinan
lampit rotan salah satunya “tulang walut”. Pada tahap ini biasanya dikerjakan
oleh wanita. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, para pengrajin
lampit rotan tulang walut sudah jarang ditemukan. Hal ini dikarenakan banyaknya
para pengrajin yang meninggalkan pekerjaannya tersebut dengan berbagai alasan.
Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui faktor penyebab terjadinya perubahan
mata pencaharian masyarakat pengrajin lampit rotan (tulang walut) di Desa
Palampitan Hulu; (2) Mengetahui sektor-sektor yang menyerap mantan pengrajin
lampit rotan (tulang walut) di Desa Palampitan Hulu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan
sumber data yang dipilih secara purposive sampling, yaitu teknik penentuan dan
pemilihan sampel dengan beberapa pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan cara triangulasi yaitu teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah secara reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) faktor penyebab terjadinya
perubahan mata pencaharian masyarakat pengrajin lampit rotan "tulang walut”
dikarenakan berkurangnya permintaan dan pembelian kerajinan lampit rotan dari
pihak asing, adanya penemuan baru yang dilakukan oleh orang Cina yang sudah
menjadi (Warga Negara Indonesia) dan bertempat tinggal di daerah Banjar, serta
faktor ekonomi. Sehingga para pengrajin lampit rotan “tulang walut”
meninggalkan pekerjaannya dan berubah mata pencaharian. (2) Sektor yang
menyerap tenaga kerja mantan pengrajin lampit rotan “tulang walut” lebih
mengarah ke sektor informal, yaitu lebih banyak bekerja dibidang produksi dan
pelayanan jasa.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada pemerintah agar
dapat lebih memperhatikan warganya khususnya untuk industri kerajinan lampit
rotan agar dapat berkembang lagi dan maju seperti pada tahun sebelumnya. Tidak
hanya itu industri kecil rumah tangga juga perlu diperhatikan agar mereka mampu
persaing dengan industri kecil lainnya.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI