DISTILASI, ANALISIS SENYAWA, DAN UJI AKTIVITAS TABIR SURYA MINYAK ATSIRI DARI KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) ASAL LOKSADO
(Oleh: Vicky Faradilla; Pembimbing: Maria Dewi Astuti, S.Si., M.Si., dan Dahlena Ariyani, S.Si., M.Si.; 2017; 40 halaman)
Kayu manis (C. burmannii) merupakan salah satu komoditas unggulan di Loksado, Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen penyusun minyak atsiri kayu manis, distribusi komponen hasil fraksinasi, dan uji aktivitas tabir surya minyak atsiri kayu manis. Minyak kayu manis yang diperoleh dengan metode distilasi uap dan air, yang selanjutnya akan difraksinasi dengan metode kromatografi vakum cair (KVC). Minyak dan hasil fraksinasi akan dianalisis dengan GCMS. Pengukuran aktivitas tabir surya dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan analisis GCMS beberapa komponen senyawa terbesar penyusun minyak atsiri kayu manis adalah sinamaldehida dengan % area 75,59%, sinamil asetat dengan % area 17,40%, dan bornil asetat dengan % area 1,74%. Fraksinasi minyak atsiri kayu manis menghasilkan 6 fraksi. Beberapa komponen terbesar dan % areanya pada fraksi 1 yaitu α-kopaen 13,75%, asam 11-oktadesenoat 11,35%, dan 4,7-metil-1-isopropilnaptalen 9,35%. Beberapa komponen terbesar dan % areanya pada fraksi 2 yaitu sinamil asetat 33,30%, sinamaldehida 24,33%, dan 2-propen-1-ol 11,58%. Komponen terbesar dan luas areanya pada fraksi 5 yaitu sinamaldehida 55,59%, kumarin 12,17%, dan 2-propanon 9,10%, sedangkan pada fraksi 6 komponen utama dan luas areanya adalah sinamaldehida 60,72%, 1,1-dietoksi 22,5%, dan kumarin 7,86%. Nilai SPF dari minyak atsiri kayu manis yaitu 18,165 yang memberikan perlindungan sedang, sedangkan pada minyak hasil fraksinasi sebesar 7,225 yang memberikan perlindungan minimal.
Kata kunci: minyak atsiri, Cinnamomum burmannii, distilasi, fraksinasi, SPF.