DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ADOPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBUDIDAYAAN JELUTUNG HUTAN RAWA GAMBUT DESA TUMBANG NUSA KABUPATEN PULANG PISAU, KALIMANTAN TENGAH
PENGARANG:Sukma Widhiningtyas
PENERBIT:FAKULTAS KEHUTANAN
TANGGAL:2018-03-02


Upaya rehabilitasi lahan gambut terus dilakukan untuk mengembalikan
fungsi lahan dengan menggunakan tumbuhan jenis-jenis lokal, salah satu jenis
yang direkomendasikan adalah Jelutung. Jenis ini mempunyai daya adaptasi yang
baik dan teruji pada lahan gambut, pertumbuhannya relatif cepat, budi daya dapat
dilakukan dengan memanipulasi lahan yang minimal, dan mempunyai hasil
ganda: getah dan kayu. Pertimbangan pemilihan jenis ini juga didasari pada
kemudahan pemasaran produk (getah) dan aspek silvikulturnya telah diketahui:
mulai dari teknik perbanyakan (generatif dan vegetatif), teknik persemaian, teknik
penanaman hingga teknik pemeliharaan (Daryono, 2000 dalam Harun, 2014).
Budidaya tanaman jelutung merupakan hal yang mutlak dilakukan
mengingat ketersediannya di hutan alam semakin menipis. Kemampuan desa
Tumbang Nusa untuk memproduksi bibit jelutung rawa diperkirakan mencapai 1
– 3 juta bibit per tahun. Harga bibit jelutung yang cukup tinggi (rata-rata Rp
1.500,00 per batang) dan permintaan yang banyak menyebabkan masyarakat
antusias untuk membibitkan jelutung rawa (Harun,2011). Kondisi inilah yang
akhirnya mendorong masyarkat di Desa Tumbang Nusa melakukan kegiatan
budidaya Jelutung untuk mempertahankan salah satu sumber penghidupannya.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adopsi
masyarakat terhadap pembudidayaan jelutung di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan
Jabiren Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, terkait dengan
upaya masyarakat untuk meningkatkan ekonominya dengan menganalisis ; 1)
proses adopsi masyarakat terhadap pembudidayaan jelutung, dan 2) faktor-faktor
sosial ekonomi yang mempengaruhi adopsi masyarakat terhadap pembudidayaan
jelutung.
Penelitian dilaksanakan di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya,
Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengahdengan pertimbangan
bahwa didaerah tersebut banyak terdapat tegakan pohon jelutung. Obyek
v
penelitian adalah masyarakat yang telah melakukan budidaya jenis Jelutung
terutama petani yang telah mengikuti sosialisasi/alih teknologi pencegahan dan
pengendalian kebakaran lahan. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah ; daftar pertanyaan (kuesioner), peta lokasi, kamera foto, komputer dan
Software Microsoft Excel dan SPPS For Windows 16. Pengumpulan data
penelitian dilakukan melalui 2 metode, yaitu ; 1) data primer dengan
menggunakan kuesioner, observasi lapangan dan wawancara secara purpossive
sampling kepada 30 orang responden. 2) data sekuder dilakukan dengan
mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian dari instansi terkait seperti
kantor kepala desa, kantor kecamatan dan Dinas Kehutanan.
Tujuan pertama penelitian ini dianalisis berdasarkan teori Rogers (2003)
secara kuantitatif dengan statistic deskriptif (persen). Sedangkan untuk tujuan
kedua penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square untuk masing-masing
faktor yang akan diuji dengan menggunakan rumus:
[
]
Dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini menggunakan perbandingan
nilai Asymp.sig dengan batas kritis 0,05 (Raharjo,2015) artinya hasil penelitian
mempunyai kesempatan untuk benar atau tingkat kepercayaan sebesar 95 persen
dan tingkat kesalahan sebesar 5 persen.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis data diketahui bahwa : 1) proses
adopsi petani terhadap budidaya jelutung di Desa Tumbang Nusa masih sangat
beragam. Tidak semua petani mencapai tahap akhir adopsi. Petani yang mencapai
tahap akhir adopsi hanya 11 orang atau 36,7 %. 2) faktor sosial ekonomi petani
yang meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani dan luas lahan tidak
berpengaruh nyata terhadap adopsi budidaya jelutung di Desa Tumbang.
Kata kunci : adopsi, budidaya, ekonomi, Jelutung, petani dan sosial.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI