Penelitian ini mengangkat permasalahan sistem pakar penyakit paru-paru sebagai salah satu alternatif penarikan kesimpulan pengecekan pasien. Salah satu permasalahan yang mendasar pada penyakit paru-paru adalah gejala yang muncul pada pasien cukup umum sehingga sulit dideteksi oleh khalayak umum, selain itu bahkan seorang pakar sekalipun mengalami kesulitan dalam menarik kesimpulan tanpa adanya hasil pengecekan laboratorium.
 Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode fuzzy mamdani dengan teknik defuzzyfikasi mean of maximum. Jenis data yang digunakan adalah gejala-gejala yang dialami pasien. Pada penelitian ini teknik penarikan data dilakukan dengan cara studi literatur, wawancara, dan dokumentasi.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode fuzzy mamdani dengan teknik defuzzyfikasi mean of maximum mengalami kesulitan dalam melakukan penarikan kesimpulan. Kesulitan tersebut dibuktikan dengan rendahnya nilai akurasi sistem pada implementasi rekam medik. Hal ini dikarenakan meskipun pada literatur dituliskan gejala yang ada pada penyakit sangat beragam, namun hal ini bertolak belakang dengan fakta rekam medik yang menunjukkan bahwagejala yang dimiliki oleh setiap pasien hampir sama atau sama untuk setiap jenis penyakit.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Penyakit Paru-Paru, Fuzzy Mamdani, Mean Of Maximum