DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | Prarancangan Pabrik Asetaldehid dari Etanol menggunakan Proses Dehidrogenasi dengan Kapasitas 10.000 ton/tahun | |
PENGARANG | : | ERA NANDITA RADIYA OKTAVIANA | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2022-01-05 |
Asetaldehida merupakan suatu senyawa yang mempunyai kegunaan yang
sangat luas dalam industri kimia. Produk ini digunakan dalam industri kimia
sebagai bahan intermediate untuk menghasilkan bahan kimia yang lain, terutama
sebagai bahan baku pembuatan asam asetat dan bahan kimia lain. Pabrik
asetaldehid sangat penting keberadaannya di Indonesia karea dapat mengurangi
impor asetaldehid dari luar negeri. Berdasarkan data konsumis asetaldehid di
Indonesia pabrik ini direncanakan akan beroperasi dengan kapasitas 10.000
ton/tahun. Pabrik akan didirikan di Jl. Raya Solo-Sragen, Kemiri Kebabkkramat
Karanganyar, Kota Solo, Jawa Tengah. Kebutuhan air akan dipenuhi dari air
sungai bengawan solo yang terletak dekat dengan pabrik.
Asetaldehid dibuat dari etanol dengan impuritis 96% melalui proses
dehidrogenasi dengan bantuan katalis Cu-Cr. Proses terjadi dalam fixed bed
multitube reactor. Reaksi ini berlangsung dalam fase gas dengan suhu operasi
330
o
C dan tekanan 1,5 atm. Produk aksetaldehid dimurnikan menggunakan
menara distilasi dan produk akhir berupa asetaldehid dengan kemurnian 99,5%
yang selanjutnya disimpan pada tangki penyimpanan produk. Etanol sisa
disimpan pada tangki penyimpanan etanol. Proses produksi ditunjang dengan
adanya unit proses yang terdiri dari unit pengadaan air, steam, tenaga listrik,
bahan bakar serta unit laboraturim yang selalu mengontrol kualitas bahan baku
dan produk agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan dilengkapi dengan
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
Pemasaran asetaldehid diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk
perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan
staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang
terdiri dari shift dan non shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 147
orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi modal total
(TCI) sebesar Rp454.759.917.650,- dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar
Rp 797.063.319.487. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI)
sebelum pajak sebesar 27,93% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 18,21% Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2,78 tahun dan Pay Out
Time (POT) sesudah pajak yaitu 3,82 tahun. Sehingga diperoleh Break Even Point
(BEP) sebesar 41,44% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 25,15%. Berdasarkan
pertimbangan hasil evaluasi ekonomi tersebut, maka pabrik asetaldehid dengan
kapasitas 10.000 ton/tahun ini layak untuk dikaji lebih lanjut.
Kata Kunci: asetaldehida, etanol, dehidrogenasi
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI