DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PEMETAAN SOSIAL (SOCIAL MAPPING) MASYARAKAT SEKITAR KHDTK UNLAM DI DESA MANDIANGIN BARAT
PENGARANG:MUHAMMAD FAUZAN FIRDAUS
PENERBIT:FAKULTAS KEHUTANAN
TANGGAL:2018-03-06


KHDTK Unlam yang baru ditunjuk tentunya akan mengalami berbagai
permasalahan, terutama dengan masyarakat sekitar dalam pengelolaannya. 
Permasalahan yang terjadi bisa berupa konflik lahan yang sering mewarnai setiap
pengelolaan hutan di Indonesia. Agar permasalahan konflik lahan tidak terjadi, perlu
adanya sebuah studi terkait kondisi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan KHDTK
Unlam.  Studi kondisi masyarakat bisa dilakukan dalam sebuah penyusunan peta sosial
masyarakat (Social Mapping), dalam kegiatan social mapping ini digali suatu gambaran
tentang kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan masyarakat serta interaksi
masyarakat terhadap kawasan hutan yang ada di sekitar KDHTK Unlam.  
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kondisi biofisik lokasi desa sekitar
KHDTK Unlam, mengidentifikasi profil sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan
masyarakat sekitar KHDTK Unlam, mendeskripsikan interaksi yang terjadi antara
masyarakat dengan hutan yang berada di sekitarnya, dan menyusun peta sosial (Social
Mapping) masyarakat sekitar kawasan KHDTK Unlam.
Tahapan demi tahapan kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan berpatokan
pada metode Miles dan Huberman (Sugiyono, 2009), yang mana dilakukan dengan
empat langkah yakni pengumpulan data di lapangan; reduksi data (perangkuman) data
yang dikumpulkan di lapangan; penyajian data yakni menyajikan data hasil
pengumpulan di lapangan dalam bentuk tabulasi dan deskriptif; dan verifikasi yakni
suatu tindakan mengambil kesimpulan atas data yang sudah didapat di lapangan, jika
data yang dikumpulkan dirasa masih kurang maka dilakukan kembali penggalian atas
vi
 
data yang kurang tersebut. Sedangkan untuk data kuantitatif yaitu untuk mengetahui
persamaan perbedaan terkait pekerjaan, penyakit, jenis pengobatan, lembaga, interaksi
sosial, modal sosial, jenis upacara dan tokoh yang berperan, tradisi, budaya bercocok
tanam dan jenis tanaman yang dilakukan oleh masyarakat sekitar maka diuji dengan chi
square (Sudjana, 1992).
Hasil penelitiian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Mandiangin Barat
merupakan masyarakat pedesaan yang cenderung masih memanfaatkan sumber daya
alam di sekitar mereka untuk dikelola dalam bidang pertanian (sawah) dan perkebunan
(kebun karet dan buah), sehingga dari pekerjaan seperti ini masyarakat Mandiangin
kebanyakkan memiliki penghasilan per bulan rata-rata antara Rp. 500.000 – Rp.
1.000.000. Gambaran interaksi masyarakat Desa Mandiangin Barat dengan kawasan
hutan sebagian besar mereka tidak lagi memanfaatkan hutan. Sebagian masyarakat yang
memanfaatkan hutan untuk mengambil kayu bakar, tempat kandang ternak, sumber air
bersih, tempat tambak dan untuk menanam karet. Susunan social mapping Desa
Mandiangin Barat antara lain Profil Ekonomi, masyarakat Desa Mandiangin Barat dari
segi pekerjaan sebagian besar berprofesi sebagai petani yang memanfaatkan sumber
daya alam yang melimpah.  Penghasilan per bulan rata-rata masyarakat di desa sebagian
besar berada pada kisaran Rp. 500.000 – 1.000.000, Profil Sosial, masyarakat Desa
Mandiangin Barat bisa dibilang 100% suku Banjar dengan lama bermukim di atas 25
tahun yang menandakan mereka sebagai penduduk asli karena lahir di desa ini, Profil
Kesehatan, masyarakat Desa Mandiangin Barat sarana pengobatan berupa Posyandu
yang diperuntukkan untuk ibu dan bayi.  Sementara untuk kebutuhan fasilitas kesehatan
yang lain seperti Puskesmas dan Rumah Sakit mereka harus keluar dari desa untuk
vii
 
mendapatkan pelayanan fasilitas tersebut.  Ketersediaan tenaga medis hanya ada mantri
yang berkunjung ke desa dan bidan desa. Dari segi penyakit yang diderita oleh
masyarakat kebanyakan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan dan pola makan,
Profil Kelembagaan Desa, Desa Mandiangin Barat memiliki lembaga-lembaga desa
yang memiliki tugas dalam pembangunan desa. Lembaga yang dimiliki Desa
Mandiangin Barat hampir sama dengan lembaga-lembaga yang ada di desa lain namun
fasilitas kelembagaan disana sangat minim seperti satu kantor desa digunakan juga
sebagai kantor lembaga lainnya yang ada di desa, Profil Budaya, masyarakat Desa
Mandiangin Barat masih memiliki upacara-upacara adat seperti baayun maulid, burdah
dan pawai 1 Muharram. Untuk benda atau sesuatu yang dikeramatkan, masyarakat Desa
Mandiangin Barat sudah tidak memiliki kepercayaan seperti ini lagi walau sebagian
masih ada yang mengkeramatkan makam. Tradisi yang masih ada dipegang oleh
masyarakat Desa Mandiangin Barat seperti selamatan kematian, kawinan dan maulid
habsyi.
Kata kunci: Pemetaan Sosial; Masyarakat Pendesaan; KHDTK; Unlam
 
 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI