DIGITAL LIBRARY



JUDUL:FOLKLOR MAKANAN TRADISIONAL (STUDI ATAS KUE TRADISIONAL YANG DIPERJUALBELIKAN PADA MASYARAKAT KELURAHAN GUNUNG TABUR KECAMATAN GUNUNG TABUR KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR)
PENGARANG:EVA MEYLINDA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-01-11


 

ABSTRAK

 

Meylinda, Eva. 2021 Folklor Makanan Tradisional (Studi atas Kue Tradisional yang Diperjualbelikan pada Masyarakat Kelurahan Gunung Tabur Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur). Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Yuli Apriati, (II) Cucu Widaty.

 

Kata Kunci : Kue Tradisional, Folklor, Makna.

 

Pada masa sekarang kue-kue yang telah dimodifikasi sedemikian rupa mulai bermunculan. Kue-kue ini bisa menggeser posisi kue tradisional sebagai jajanan yang diminati masyarakat. Namun kue tradisional tetap menjadi pilihan untuk dimakan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kue tradisional Berau yang diperjualbelikan (2) Makna yang tekandung dalam kue tradisional Berau yang diperjualbelikan.

 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber dipilih secara Purposive Sampling dan informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan pada Mei 2021 hingga Juni 2021. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

 

Hasil penelitian menemukan bahwa (1) Terdapat 4 kue tradisional Berau yang diperjualbelikan yaitu: a) Talinga Sagayi, b) Kajajanga, c) Rangai, d) Kemiri. (2) Makna yang terkandung dalam kue tradisional Berau yang diperjualbelikan yaitu: a) Makna Talinga Sagayi adalah telinga orang Dayak, persaudaraan dan kesetiakawanan antara suku Dayak dan suku Banua, dan rezeki manusia yang tidak akan putus, b) Makna Kajajanga adalah kesejukan dan kenyamanan bagi rumah tangga, rezeki yang tidak akan putus, dan rumah tangga yang harmonis, c) Makna Rangai adalah tidak mengambil hal-hal yang menyulitkan hidup dan perkembangan pemikiran manusia, d) Makna Kemiri adalah rencana hidup manusia, cobaan hidup, dan hasil dari kesabaran manusia.

 

Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi para pembuat kue tradisional Berau hendaknya terus mengolah kue tradisional Berau serta mengajarkan kepada anak cucu, sehingga kue tradisional Berau tetap bertahan hingga masa yang akan datang. Bagi Pemerintah Daerah Berau hendaknya menaruh perhatian lebih kepada tradisi-tradisi yang ada di Berau khususnya kue tradisional Berau, sehingga di masa yang akan datang kue tradisional Berau tersebut tidak hilang.


Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI