DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PIROLISIS MINYAK SAWIT MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT DAN KARAKTERISASI BIO OIL YANG DIHASILKAN
PENGARANG:Meileni Apriyanti
PENERBIT:FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TANGGAL:2018-03-21


Produksi bahan bakar minyak yang berasal dari bahan bakar fosil semakin
hari semakin menurun. Ketergantungan terhadap bahan bakar bersumber energi tak
terbarukan harus dihindari karena cepat atau lambat sumber energi tersebut akan
habis. Minyak sawit sebagai sumber energi terbarukan dapat diproses menjadi bio
oil yang nantinya dapat dijadikan bahan bakar alternatif. Bio oil dihasilkan melalui
proses pirolisis minyak sawit menggunakan katalis zeolit, yang sebelumnya telah
diaktivasi terlebih dahulu dengan larutan HCl atau NaOH masing-masing pada
konsentrasi 1, 2, 3, 4, dan 5 M. Hasil uji daya serap masing-masing katalis pada
larutan metilen biru menunjukan bahwa serapan optimum terjadi pada katalis zeolit
yang diaktivasi dengan larutan HCl 1 M atau larutan NaOH 1 M. Berdasarkan hasil
pengukuran dengan SEM-EDX diketahui bahwa katalis yang dihasilkan dari
aktivasi zeolit dengan larutan HCl 1 M (KZ-HCl-1) memiliki luas pori dan diameter
pori rata-rata masing-masing 5,491 nm2 dan 2,67 nm serta rasio Si/Al sebesar 6,74.
Data ini lebih besar jika dibandingkan dengan katalis yang dihasilkan dari aktivasi
zeolit dengan larutan NaOH 1 M (KZ-NaOH-1). Pirolisis minyak sawit
menggunakan katalis KZ-HCl-1, katalis KZ-NaOH-1, dan katalis yang dihasilkan
dari aktivasi zeolit dengan akuades (KZ-akuades) sebagai pembanding masingmasing
menghasilkan bio oil dengan yield 66,4; 54,4; dan 60 % (v/v), dan
kandungan senyawa hidrokarbon 94,59; 93,29 ; dan 76,42%. Dengan demikian
pirolisis minyak sawit dengan katalis KZ-HCl-1, KZ-NaOH-1, maupun KZakuades
berpotensi menghasilkan bio oil sebagai sumber energi alternatif di masa
mendatang.
Kata kunci: minyak sawit, zeolit, pirolisis, dan bio oil.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI