RENDA YANSEN SURYA. Korelasi  Panjang Leher, Panjang Badan dan Panjang Shank Terhadap Bobot Badan Itik Alabio  (Anas platyrnchos Borneo) Betina di BPTU-HPT Pelaihari. Dibimbing  oleh Dr. Ir. H. Abrani Sulaiman, M.Sc dan Prof. Dr. Ir. H. Danang Biyatmoko,  M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara panjang leher, panjang badan dan panjang shank terhadap bobot badan itik Alabio betina di BPTU-HPT Pelaihari.Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT Pelaihari) Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan, dari bulan September-Desember 2021. Meliputi pengukuran bobot badan, panjang leher, panjang badan dan panjang shank. Dari hasil penelitian korelasi antara panjang leher, panjang badan dan panjang shank terhadap bobot badan itik Alabio betina umur 15 minggu di BPTU-HPT Pelaihari didapatkan hasil bahwa panjang leher, panjang badan dan panjang shank berkorelasi positif dan mempunyai pengaruh nyata terhadap bobot badan. Korelasi positif dan kontribusi pengaruh yang cukup tinggi antara panjang leher dan panjang badan dapat digunakan untuk menduga bobot badan itik Alabio betina umur 15 minggu di BPTU-HPT Pelaihari.

              Panjang leher dan panjang badan secara bersama-sama dapat digunakan untuk menduga bobot badan itik Alabio betina umur 15 minggu di BPTU-HPT Pelaihari. Sedangkan untuk panjang shank tidak dapat digunakan sebagai acuan pada bobot badan karena nilai hubungan dan pengaruhnya yang sangat rendah.Perhitungan dari hasil analisis regresi sederhana dan regresi berganda Y= 886,7+16,9x₁+14,9x₂+6,6x₃ menunjukkan bahwa model hubungan antara panjang leher, panjang badan dan panjang shank baik secara terpisah maupun bersama-sama dengan bobot badan itik Alabio betina umur 15 minggu di BPTU-HPT Pelaihari adalah signifikan (P<0,005) positif.