Pada ruas jalan Pantai Hambawang-Barabai arah Kota Barabai tepatnya di
km 155+200 dengan koordinat X =314763 ; Y=9707772 sebelah kanan mengalami
retak di badan jalan selebar 2 meter. Hal ini terjadi karena lereng pada bahu jalan
tegak dan dalam, serta terkena tumbukan arus air sungai. Lereng pada bahu jalan
sebelumnya telah di pasang kontruksi turap kayu, tetapi kontruksi turap kayu
tersebut tidak mampu menahan gaya lateral yang terjadi, akhirya kontruksi turap
kayu mengalami miring dan terdorong sejauh 0.5 meter arah ke luar. Dari kondisi
yang telah diketahui bahwa jalan tersebut telah mengalami longsoran . Dapat
disimpulkan bahwa perlu dilakukan penanganan perkuatan dengan menggunakan
turap, dalam kasus ini dipilih turap baja agar jalan tersebut tidak mengalami retak
dan longsor.
Pada tahap awal perencanaan turap baja ini dilakukan anailisis data skunder
seperti, data penyelidikan tanah, data geometrik lereng, dan data uji laboratorium.
Setelah menganalisis data tersebut kemudian membuat statifigrafi tanah
berdasarkan data sondir dan geometrik lereng. Selanjutnya mencari nilai parameter
tanah dengan cara mengkorelasi berdasarkan jenis tanah yang didapat dari data
sondir. Selanjutnya melakukan analisis stabilitas lereng pada kondisi awal dengan
program Geostudio 2012. Kemudian mencari panjang penetrasi turap dan
menentukan dimensi turap berdasarkan ????M = 0 dan ????H = 0. Setelah itu
menganalisis stabilitas lereng seteleh diberi perkuatan dengan bantuan program
Geostudio 2012. Kemudian menghitung rencana anggaran biaya dan membuat
gambar rencana.
vi
Dari hasil perencanaan ini, didapatkan safety factor pada kondisi awal SF =
1,055 dapat disimpulkan bahwa lereng tersebut tidak aman terhadap longsor. Profil
turap baja yang digunakan adalah FSP-VIL dengan panjang total 8 meter dan
panjang penetrasi 5 meter. Untuk hasil analisis stabilitas lereng setelah diberi
perkuatan turap baja, didapatkan SF = 5,772 ≥ 1,5 maka dapat disimpulkan aman
terhadap longsor
Kata kunci: Perancangan turap, Stabilitas lereng, Geostudio.